Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Tetap Lewotobi, Tahap Awal 500 Unit Rumah Siap Dibangun

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, didampingi jajaran dan pemerintah daerah saat meninjau langsung lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Noboleto, Flores Timur.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, didampingi jajaran dan pemerintah daerah saat meninjau langsung lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Noboleto, Flores Timur. (Dok. BNPB)

Kepala BNPB menegaskan bahwa lokasi tersebut tidak hanya aman dari ancaman erupsi, tetapi juga telah disiapkan secara matang oleh pemerintah daerah tanpa ada permasalahan lahan.

“Berdasarkan yang pertama itu tentu saja di luar kawasan risiko bencana (KRB) karena lokasi ini dipilih oleh Badan Geologi. Kemudian memang ini disediakan oleh pemerintah daerah dengan beberapa pertimbangan dan betul-betul sudah tidak ada permasalahan,” kata Suharyanto.

Infrastruktur Jadi Prioritas Utama

Sebelum unit rumah dibangun, pemerintah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur pendukung, yaitu jalan utama sepanjang 8 kilometer.

Proyek pengerasan jalan ini akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mempermudah mobilitas alat berat dan material.

Baca Juga: Kehidupan Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Mulai Bangkit di Huntara Konga

Suharyanto optimistis proses pembangunan hunian tetap Lewotobi akan berjalan sesuai rencana.

Sebagian besar material untuk Rumah Instan Sederhana Sehat (RISA) bahkan sudah berada di lokasi dan siap untuk dirakit.

“Kemarin sudah dilakukan rapat dan sudah ada tender, September sudah masuk sehingga kalau kita ke sini (meninjau) lagi sudah lebih bagus tempatnya. Sedangkan Kementerian PKP juga sudah meninjau lokasi ini, sudah menyusun RAB jadi tentu saja proses penyiapan lahan juga membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit,” terang Suharyanto.

Upaya ini merupakan wujud komitmen pemerintah pusat di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan para penyintas mendapatkan tempat tinggal yang aman, layak, dan tetap menjaga kedekatan sosial antarwarga.

Peninjauan Huntara dan Bantuan Lain

Selain lokasi huntap, Kepala BNPB bersama jajarannya dan Bupati Flores Timur turut meninjau hunian sementara (huntara) yang telah dibangun di beberapa titik.

Dari target 220 kopel (1.100 hunian), sebanyak 170 kopel telah rampung. Sisanya, 50 kopel, ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025.

Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan Pembangunan Hunian Tetap untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

Dalam kesempatan yang sama, rombongan juga mengunjungi Desa Bogalima di Kecamatan Adonara untuk memantau perkembangan pembangunan 52 unit rumah bagi warga terdampak konflik sosial.

“Alhamdulillah rumah yang kemarin terbakar sudah dalam proses perbaikan, di mana sudah selesai satu unit dan 51 unit lainnya masih dalam tahap pengerjaan. Semuanya sedang berjalan mungkin agak lambat karena tentu saja material dan kondisi tukang berpengaruh tapi kami melihat terus berjalan pengerjaan semoga dalam waktu dekat akan selesai,” ujar Suharyanto.

Ia kembali menegaskan bahwa setiap aspirasi dan permasalahan masyarakat di NTT akan menjadi prioritas pemerintah untuk ditindaklanjuti.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id