Brian menjelaskan, lembaga baru ini akan fokus pada pengelolaan material strategis yang berkaitan dengan industri pertahanan.
“Material strategi ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita,” terang Brian Yuliarto yang juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Menristek).
Adapun mineral yang menjadi fokus pengelolaan Badan Industri Mineral antara lain logam tanah jarang, mineral radioaktif, dan mineral strategis lainnya.
Meski demikian, Brian belum menjelaskan secara rinci di bawah kementerian apa lembaga ini akan beroperasi.
Ia menegaskan jabatan barunya tidak akan mengganggu tugasnya sebagai Menristek.
Baca Juga: Kementerian Transmigrasi Pastikan Tak Ada Penempatan Transmigran Baru di Kalimantan Barat
“Karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait mineral logam tanah jarang diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri,” ujarnya.
(fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















