Infrastruktur yang memadai seharusnya menjadi prioritas utama untuk menunjang perekonomian dan mobilitas warga di beranda depan negara.
Kondisi jalan rusak Suti Semarang ini pun menjadi simbol penantian panjang warga akan perhatian pemerintah.
Baca Juga: Jalan Rusak di Tempunak Hulu, Ambulans Kesulitan Bawa Pasien: Netizen Soroti Kinerja Pemda
Luapan kekecewaan ini terekam jelas dalam berbagai komentar warganet di media sosial.
Banyak warga, baik yang masih tinggal di sana maupun yang sudah merantau, menyuarakan pengalaman dan keprihatinan mereka.
“Status jalan itu ada yg blng jln provinsi,ada yg blng jalan kabupaten. Itu dari tahun 2014 jln nya sampe skrg begitu-gitu aja ngk ada perubahan. Jadi pas ada hari libur mau pulkam itu ngk semangat karna ya mikir jln nya itu,” tulis akun Mamanya Nathania.
Komentar lain menyoroti betapa minimnya perubahan yang terjadi selama belasan tahun, menunjukkan masalah ini seakan dibiarkan berlarut-larut.
“Jiaaaachh.. Koq makin parah lagi dari dulu. Waktu saya tugas di Sanggau Ledo Mmng parah jln nya kesana. Tapi udah belasan tahun masak blum ada peningkatan nya,” komentar akun Amir Faisal.
Keluhan mengenai jalan rusak Suti Semarang ini bukan lagi sekadar masalah kenyamanan, tetapi sudah menyangkut asa dan semangat warga.
Ketidakjelasan status jalan, apakah menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten atau provinsi, menambah kebingungan dan membuat penanganan terasa lamban.
Baca Juga: Jalan Rusak di Kalbar Terbengkalai, Pemprov Malah Belanja Mobil Mewah
Warga pun berharap keluhan mereka kali ini benar-benar didengar dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sebagai kado kemerdekaan yang sesungguhnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















