Ini adalah bagian fundamental dari perawatan pasien stroke di rumah.
Baca Juga: RSUD SSMA Pontianak Tegaskan Prosedur Penanganan IGD Berdasarkan Aturan Kemenkes
Ia mengimbau agar keluarga melakukan alih baring setidaknya setiap dua jam sekali.
Tekniknya pun cukup mudah, bisa dengan memiringkan tubuh pasien ke sisi kiri dan kanan secara bergantian, atau mengatur posisi menjadi setengah duduk, disesuaikan dengan kondisi kenyamanan pasien.
Penggunaan bantal atau gulungan handuk sangat disarankan untuk menopang dan menjaga posisi tubuh tetap stabil.
Baginya, tindakan ini lebih dari sekadar prosedur medis, tetapi juga sebuah bentuk kasih sayang.
“Walaupun terlihat sederhana, alih baring yang dilakukan keluarga adalah wujud perhatian dan kasih sayang. Setiap kali kita memindahkan posisi pasien, kita sebenarnya sedang melindungi mereka dari risiko komplikasi yang dapat memperlambat pemulihan,” ujarnya.
Melalui edukasi ini, RSUD SSMA berharap kesadaran dan kepedulian keluarga terhadap perawatan pasien stroke di rumah semakin meningkat, karena langkah kecil ini memiliki dampak besar bagi proses penyembuhan.
“Gerakan kecil ini bisa menjadi langkah besar menuju kesembuhan,” pungkas Dian.
(*Red/PKRS-Humas RSUD SSMA)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id