Polemik McDonald’s Pontianak dan Keterlibatan PT Telkom Kalbar, Netizen Ramai Berkomentar

Plang McDonald's di Gerai Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak, yang berdiri di sebelah Warkop Asiang dan siap beroperasi dalam waktu dekat. (Dok. Faktakalbar.id)
Plang Gerai McDonald's di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak, yang berdiri di sebelah Warkop Asiang dan siap beroperasi dalam waktu dekat. (Dok. Faktakalbar.id)

“Bukannya mengangkat kuliner khas Kalbar,” sindir akun @inxxxx.

“Asli ini siapa yang kasih izin, perasaan punya TELKOM, bisa-bisanya BUMN disewakan ke swasta,” tulis akun @ZExxxxx.

Namun, tidak sedikit pula yang justru membela keberadaan gerai tersebut dan mengkritik sikap sebagian publik yang menyerukan boikot.

“Inilah konoha. Banyak yang munafik. Jika yang teriak boikot diminta boikot macam Microsoft, WA maupun FB banyak alasannya. Ngakunya berjihad dengan boikot tapi apa yang dikorbankan? Palingan makan di MD, KFC, Starbucks juga jarang bahkan kagak pernah,” tulis akun @caxxxx.

Isu ini menguat setelah beredar informasi bahwa gerai McDonald’s tersebut merupakan waralaba yang dikelola langsung oleh PT Telkom Kalbar.

Bangunan restoran itu telah rampung sejak November 2024, namun pembukaannya tertunda karena isu panas invasi pasukan IDF Israel ke Gaza, Palestina.

Baca Juga: Tiga Saksi Dugaan Kasus Korupsi PT Telkom Diperiksa KPK

Seorang mahasiswa dari Universitas Tanjungpura, Najmi Ramadhan, sebelumnya menilai langkah tersebut menyimpang dari fungsi utama Telkom sebagai BUMN strategis di bidang telekomunikasi.

“Seharusnya PT Telkom bermitra untuk membangun konektivitas internet di Kalimantan Barat, bukan sibuk berbisnis dengan gerai McDonald’s,” kata Najmi.

McDonald’s secara global kerap dikaitkan dengan dukungan terhadap militer Israel (IDF) dalam agresi ke Gaza, Palestina.

Di berbagai negara, merek ini menjadi sasaran boikot. Situasi tersebut membuat publik mempertanyakan urgensi keterlibatan PT Telkom Kalbar dalam kemitraan bisnis yang berpotensi memicu resistensi sosial.

Baca Juga: Telkom Dukung Digitalisasi Bank Kalbar untuk Percepat Inklusi Keuangan

Isu ini semakin sensitif di tengah eskalasi serangan militer Israel yang hingga pekan ini kembali menggempur wilayah Gaza, menewaskan ratusan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak.

Dukungan atau kemitraan dengan merek yang dianggap terafiliasi dengan pihak agresor kini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga menjadi ujian moral dan sikap empati di mata publik.

(GG)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id