Jalan Rusak Dibiarkan, Pemprov Kalbar Malah Kucurkan Rp1,5 Miliar Cuma untuk Desain Pendopo?

"anggaran-perencanaan-pendopo-gubernur-kalbar-disorot"
Pemprov Kalbar menganggarkan Rp1,5 miliar untuk perencanaan rehabilitasi Pendopo Gubernur. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bidang Cipta Karya menganggarkan Rp1,5 miliar untuk menyusun dokumen perencanaan proyek rehabilitasi kawasan Pendopo Gubernur Kalbar.

Anggaran dengan nilai besar tersebut tercantum dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan telah tayang di situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemprov Kalbar untuk Tahun Anggaran 2025.

Sementara itu, alokasi anggaran untuk pembangunan fisiknya belum tersedia dan waktu pelaksanaannya belum dapat dipastikan.

Proyek ini tergolong kegiatan jasa konsultan perencanaan yang hasilnya berupa Detail Engineering Design (DED), yaitu buku berisi gambar teknis detail, spesifikasi material, dan perhitungan biaya pelaksanaan konstruksi.

Baca Juga: Era Transmigras “Top-Down” Berakhir, Nasib Penempatan ke Kalbar Kini di Tangan Pemprov

Faktakalbar.id mencoba mengonfirmasi proyek bernilai miliaran itu kepada Kepala Dinas PUPR Kalbar, Iskandar Zulkarnaen, melalui sambungan telepon pada Kamis (27/7). Iskandar menjelaskan bahwa di area pendopo memang direncanakan pembangunan mes untuk tamu daerah, perbaikan sistem drainase, serta rehabilitasi bangunan yang sudah rusak. Namun, ia menyarankan agar konfirmasi lebih rinci ditujukan kepada Kepala Bidang Cipta Karya, Isfandiar.

Saat ditemui pada Selasa (29/7), Isfandiar mengungkapkan bahwa rencana pembangunan fisik kawasan pendopo tersebut diperkirakan menelan biaya hingga Rp31 miliar.

Menurutnya, besaran anggaran perencanaan Rp1,5 miliar masih tergolong wajar sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021, yang menyebutkan biaya perencanaan bisa mencapai 5 persen dari total biaya fisik.

“Kalau fisiknya Rp31 miliar, maka perencanaannya idealnya Rp1,9 miliar. Ini masih di bawah itu,” ujarnya.

Namun, saat ditanya mengenai waktu pelaksanaan pembangunan fisik, Isfandiar mengakui belum ada anggaran yang dialokasikan.

“Masih perencanaan saja, pembangunan fisiknya dan anggarannya belum tahu kapan bisa dimulai,” katanya.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements