“Ini periode kedua IKAL Kalbar. Dulu sempat berjalan, namun belum maksimal. Sekarang, dengan semangat baru, kami ingin membangun kembali nilai-nilai Pancasila yang mulai tergerus, terutama di kalangan generasi muda,” jelasnya.
Rudi menilai bahwa perbedaan pola pikir generasi Alpha dan Z menuntut pendekatan baru, termasuk edukasi melalui media sosial, diskusi interaktif, dan kegiatan komunitas.
Ia juga menyampaikan bahwa IKAL akan aktif menyusun kajian akademik untuk memberikan masukan kebijakan kepada pemerintah.
“Kami bukan pengambil kebijakan, tapi mitra strategis pemerintah. Kami akan memberikan masukan terbaik, khususnya dalam isu ketahanan nasional, keamanan perbatasan, serta persoalan-persoalan regional seperti migrasi dan tenaga kerja,” tambahnya.
Rudi berharap IKAL Kalbar dapat menjadi katalisator perubahan dan pusat gagasan strategis untuk menjawab tantangan kepemimpinan dan pembangunan di Kalimantan Barat.
“Figur pemimpin di Kalbar banyak, tinggal kita konsolidasikan. Alumni Lemhannas adalah kader-kader pemimpin masa depan,” tutupnya.
(fd)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















