Gawai Mamasi Soo Ingko Banua dan Peresmian Rumah Doa Jadi Simbol Syukur dan Persatuan Masyarakat Dayak

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, saat memberikan sambutan pada acara Gawai Mamasi Soo Ingko Banua dan peresmian Rumah Doa di Desa Sayut, Kamis (03/07/2025). Dok. Istimewa
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, saat memberikan sambutan pada acara Gawai Mamasi Soo Ingko Banua dan peresmian Rumah Doa di Desa Sayut, Kamis (03/07/2025). Dok. Istimewa

Faktakalbar.id, KAPUAS HULU – Kegiatan Gawai Mamasi Soo Ingko Banua dirangkai dengan peresmian Rumah Doa di Betang Ingko Banua, Desa Sayut, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (03/07/2025).

Acara ini berlangsung khidmat dengan nuansa kebersamaan yang kuat.

Gawai ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak atas hasil panen, sekaligus mempererat tali persaudaraan dan menjaga kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun.

Baca Juga: Pekan Gawai Dayak Sintang Ke-12 Tahun 2025 Akan Dilaksanakan Selama 4 Hari

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, yang hadir langsung dalam acara tersebut, mengapresiasi semangat masyarakat dalam melestarikan budaya dan nilai spiritual.

“Gawai ini bukan hanya sekadar tradisi, tapi merupakan bagian dari identitas kita. Saya berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dijaga sebagai warisan budaya leluhur. Peresmian rumah doa hari ini juga menjadi simbol bahwa masyarakat kita tidak hanya menjaga adat, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keimanan,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Kegiatan dimulai dengan upacara adat, pertunjukan tari-tarian tradisional, pemberkatan rumah doa oleh pemuka agama, serta penandatanganan prasasti peresmian oleh Bupati.

Baca Juga: Pekan Gawai Dayak Sintang ke-12 Tahun 2025 akan Siapkan 5 Kegiatan Utama dan 11 Jenis Perlombaan Tradisional

Selain masyarakat, acara ini juga dihadiri oleh para tokoh adat dan agama, unsur Forkopimda, serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

Fransiskus Diaan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan terus mendukung pembangunan yang berlandaskan nilai budaya dan agama.

“Kami akan terus memberikan perhatian pada pembangunan fasilitas ibadah dan pelestarian budaya, karena keduanya merupakan fondasi penting dalam kehidupan masyarakat kita,” ungkapnya.

Kegiatan Gawai Mamasi Soo Ingko Banua sekaligus peresmian rumah doa di Betang Ingko Banua menjadi simbol nyata kolaborasi antara adat dan keimanan yang terus dijaga oleh masyarakat Dayak di Kapuas Hulu.

Baca Juga: Jelang Gawai Dayak XXI, Pemkab Sanggau Bahas Pengamanan dan Rekayasa Lalu Lintas

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id