Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Kabar gembira bagi pecinta gadget di Tiongkok! Raksasa teknologi Apple kini secara resmi berpartisipasi dalam program subsidi pemerintah China, memungkinkan warga setempat untuk membeli iPhone dan perangkat Apple lainnya dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Bahkan, beberapa model iPhone kini dibanderol tidak sampai Rp 13 juta!
Pengumuman ini datang langsung dari situs resmi Apple China, pada Jumat, 27 Juni 2025 pukul 16:00 WIB. Konsumen di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai kini bisa menikmati potongan harga fantastis hingga 2.000 yuan (setara Rp 4,5 juta) untuk produk-produk pilihan seperti iPhone, iPad, Apple Watch, dan MacBook. Diskon ini berlaku khusus untuk pembelian langsung melalui kanal resmi Apple.
Detail Subsidi dan Lokasi Pembelian
Bagi warga Shanghai, diskon khusus ini dapat dinikmati dengan melakukan pembelian di salah satu dari delapan toko fisik Apple yang tersebar di kota tersebut.
Sementara itu, konsumen di Beijing diberikan kemudahan untuk memanfaatkan subsidi melalui pembelian di toko online resmi Apple, asalkan alamat pengiriman berada di wilayah ibu kota.
Baca Juga: WWDC 2024 Apple Hadirkan Inovasi AI Terbaru untuk Perangkat Apple
Apple menjelaskan bahwa model iPhone, iPad, dan Apple Watch tertentu yang memiliki harga jual di bawah 6.000 yuan (sekitar Rp 13 juta) berhak mendapatkan subsidi maksimal 500 yuan (sekitar Rp 1,1 juta).
Sementara itu, diskon maksimal hingga 2.000 yuan berlaku untuk beberapa model MacBook.
Meskipun produk-produk Apple sebelumnya sudah sering muncul dalam program subsidi melalui platform e-commerce lokal seperti JD.com dan Taobao (milik Alibaba Group), pengumuman kali ini menandai pertama kalinya Apple menawarkan potongan harga melalui kanal ritelnya sendiri di bawah skema subsidi pemerintah, demikian dikutip dari laporan South China Morning Post.
Strategi di Tengah Persaingan Ketat
Langkah strategis Apple ini terjadi di tengah prediksi penurunan pengiriman iPhone di China sebesar 1,9% pada tahun 2025.
Penurunan ini dipicu oleh persaingan yang semakin ketat dari produsen smartphone lokal seperti Huawei dan Xiaomi, serta dampak dari perlambatan ekonomi yang lebih luas di Tiongkok.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















