Kasus Covid-19 Naik, Menkes Laporkan ke Presiden Prabowo dan Istana Minta Waspada

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Menkes melaporkan kasus Covid-19 terbaru kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana, Selasa (3/6/2025). Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

“Jadi itu sama dengan subvarian yang biasa kita lihat, jadi seharusnya tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat positivity rate sebesar 2,05 persen selama minggu ke-22 atau setara dengan 2 dari 100 orang yang diperiksa terkonfirmasi positif.

Sementara itu, minggu ke-19 menjadi pekan dengan positivity rate tertinggi tahun ini, yakni 3,62 persen, dengan kenaikan kasus signifikan terjadi di Banten, Jakarta, dan Jawa Timur.

Sepanjang tahun 2025, Kemenkes telah memeriksa 2.160 spesimen, dengan hasil 72 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebagai bentuk antisipasi, Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus Covid-19 sejak 23 Mei 2025.

Baca Juga: Kemenkes Umumkan HMPV Sudah Masuk Indonesia, Sejumlah Anak Tertular

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan pemerintah menanggapi serius perkembangan ini, terutama karena lonjakan kasus juga terjadi di negara-negara tetangga.

“Saat ini Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan edaran untuk seluruh dinas kesehatan di Indonesia. Ini bentuk kewaspadaan, karena kita sadar di beberapa negara tetangga ada peningkatan kasus Covid lagi,” ujarnya.

Hasan menegaskan meski kasus di dalam negeri masih sedikit, kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan.

Ia juga mengajak masyarakat menerapkan kembali pola hidup bersih dan sehat.

“Misalnya kembali membiasakan mencuci tangan, membiasakan diri kalau badan nggak enak flu, kemudian menggunakan masker supaya tidak menulari orang lain, meski belum tentu itu Covid,” ujarnya.

Kemenkes menyebut peningkatan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura, yang disebabkan oleh varian XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, serta XEC di Malaysia. (fd)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id