BNPB Catat 21 Kejadian Bencana dalam 24 Jam Terakhir, Termasuk Longsor dan Karhutla

Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (2/6). Sumber Foto: BPBD Kabupaten Luwu
Kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (2/6). Sumber Foto: BPBD Kabupaten Luwu
  • Banjir di Nunukan, Kalimantan Utara, berdampak pada 1.997 KK atau 6.626 jiwa dengan 1.684 rumah terdampak. Status tanggap darurat telah ditetapkan dan bantuan logistik masih disalurkan.

  • Banjir rob di Pekalongan, Jawa Tengah, belum surut dan berdampak pada 1.155 KK atau 4.199 jiwa. Sekitar 785 rumah terkena dampak.

  • Longsor di Cirebon, Jawa Barat, menyebabkan 21 orang meninggal, 9 luka-luka, dan 4 lainnya masih dalam pencarian. Proses evakuasi dilanjutkan pada 3 Juni 2025.

  • Longsor di Ciamis juga berdampak pada 49 KK atau 133 jiwa dan merusak 43 rumah. Situasi saat ini dinyatakan kondusif, namun warga tetap diminta waspada.

Banjir Bandang hingga Karhutla di Riau

  • Banjir di Luwu, Sulawesi Selatan, memengaruhi sekitar 55 KK. Air belum surut dan status siaga darurat telah ditetapkan.

  • Karhutla di Riau telah membakar 115,68 hektare lahan. Titik api di Kabupaten Kampar berhasil dipadamkan. Status siaga darurat masih berlaku.

  • Banjir bandang di Donggala, Sulawesi Tengah, berdampak pada 228 KK. Dua orang meninggal dunia, dua luka ringan, dan 40 KK mengungsi. Sebanyak 202 rumah terdampak dan jembatan rusak telah diganti oleh BBWS.

Baca Juga: BNPB: Banjir, Angin Kencang, dan Karhutla Terjadi di Sejumlah Wilayah Jelang Akhir Mei

Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG

BMKG memperkirakan hingga 6 Juni 2025 akan terjadi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah seperti:

  • Sumatra bagian tengah dan selatan

  • Sebagian besar wilayah Jawa

  • Kalimantan timur dan selatan

  • Sulawesi tengah dan selatan

  • Papua barat

Wilayah-wilayah ini berpotensi mengalami hujan lebat, petir, dan angin kencang. Di sisi lain, daerah seperti Riau, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur diperkirakan mengalami suhu tinggi dan cuaca kering, yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga: Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah, BNPB Imbau Warga Tetap Waspada

Imbauan dan Tindakan dari BNPB

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi baik basah (banjir dan longsor) maupun kering (karhutla).

“Patroli terpadu dan pemadaman dini titik api harus terus dilakukan di daerah rawan,” jelas BNPB. Masyarakat diminta terus memantau informasi cuaca resmi dan segera melapor jika menemukan titik api atau kondisi darurat.

BNPB juga terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan terukur.

Baca Juga: BNPB: Bencana Hidrometeorologi dan Karhutla Meningkat, Waspadai Dampaknya

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id