Pontianak Raih Juara III di Indonesian International Arts Festival APEKSI 2025

Penampilan Tarian 'Pesona Pontianak Kemilau Khatulistiwa' mengantarkan Kota Pontianak meraih Juara III Penampilan Terbaik pada Indonesian International Arts Festival APEKSI 2025 di Surabaya. Foto: PRKPM/Faktakalbar.id
Penampilan Tarian 'Pesona Pontianak Kemilau Khatulistiwa' mengantarkan Kota Pontianak meraih Juara III Penampilan Terbaik pada Indonesian International Arts Festival APEKSI 2025 di Surabaya. Foto: PRKPM/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Penampilan kesenian bertema Pesona Pontianak Kemilau Khatulistiwa” sukses memukau para juri dan penonton dalam ajang Indonesian International Arts Festival yang digelar di Grand City Surabaya. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI 2025. Kota Pontianak berhasil meraih Juara III Penampilan Terbaik, mengungguli puluhan kota dari seluruh Indonesia.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. “Ini adalah bukti bahwa kesenian dan budaya Pontianak mampu bersaing di kancah nasional,” ujarnya pada Sabtu (10/5/2025).

Tarian yang dibawakan oleh 10 penari, 7 pemusik, dan seorang penyanyi ini menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Pontianak, kota yang berada tepat di garis khatulistiwa. Edi Kamtono mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan ini. “Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras dan dukungan semua pihak. Ini menjadi momentum untuk memperkenalkan potensi wisata dan budaya Kota Pontianak kepada masyarakat luas,” tambahnya.

Baca Juga: Karnaval APEKSI 2025: Pontianak Tampilkan Pesona Budaya Ikonik

Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Eksekutif APEKSI Pusat, Alwis Rustam, kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Pontianak, Iwan Amriady.

Koordinator Tim Kesenian, Wasis, menjelaskan bahwa tarian tersebut menampilkan ikon-ikon budaya dan wisata Pontianak seperti Tugu Khatulistiwa, Keraton Kadriyah, rumah adat Radakng, dan Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman. “Kami ingin menampilkan esensi Pontianak yang bersinar lewat keunikan geografis dan budayanya,” jelasnya.

Busana tradisional yang gemerlap, gerakan tari dinamis, serta motif khas Pontianak menjadi bagian dari pertunjukan yang menggambarkan dinamika kota. “Semua elemen ditampilkan dalam cahaya yang menyala sebagai perwujudan Light Culture yang berpijar di tengah semesta,” tutup Wasis.

Prestasi ini menegaskan komitmen Pontianak dalam memajukan kesenian daerah sebagai bagian dari strategi promosi budaya dan pariwisata Pontianak di tingkat nasional. (ra/prokopim)

Baca Juga: Kopi Pontianak Curi Perhatian Pengunjung di ICE 2025 Surabaya

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id

advertisements