Faktakalbar.id, NASIONAL – Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Riau mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Riau. Dalam rapat koordinasi yang digelar secara hybrid di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (16/4), dibahas strategi penanganan Karhutla secara terpadu menjelang musim kemarau.
Riau menjadi prioritas dalam penanganan Karhutla karena wilayah ini telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Karhutla. Dengan status ini, pemerintah pusat dapat lebih mudah memberikan dukungan berupa personel, peralatan, hingga pendanaan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, yang memimpin rapat menyampaikan bahwa prediksi musim kemarau menjadi perhatian serius pemerintah.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Masih Landa Sejumlah Wilayah, Ratusan Warga Terdampak
“Puncak musim kemarau diprediksi mulai bulan Juni, saat ini kita sudah betul mengadakan rapat koordinasi dan akan menggelar apel kesiapsiagaan pada akhir April nanti,” ujarnya.
Suharyanto juga menjelaskan bahwa apel kesiapsiagaan bertujuan mengecek kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi Karhutla. Salah satu strategi utama adalah Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang akan difokuskan untuk mengisi embung dan membasahi lahan gambut yang rawan terbakar.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id