Ia juga menjelaskan bahwa permasalahan ini sudah ada sejak lama namun belum ada penanggulangan dari pemerintah terkait permasalah yang mereka alami.
Baca juga: Pemkab Melawi Diduga Potong TPP ASN untuk Bayar Utang Daerah Rp147 Miliar
“Daging impor kan lebih murah, itu jak penggilingan dak berhenti-henti, kalo di sini mana ada orang giling lagi. Masalah ini bukan lagi dari kapan, dari Kepala Disperindag yang dulu. Saja benar-benar sepi tahun ini,” jelasnya.
Keluhan persaingan harga daging sapi lokal dan impor yang dijual di kawasan Pasar Tradisional Masuka Sintang itu disampaikan langsung oleh Sarjono kepada Wakil Bupati Sintang, Florensius Ronny saat melakukan sidak.
“Kemarin sudah saya sampaikan kepada Wakil Bupati saat mereka Sidak ke sini. Ya kata Pak Wakil ya nanti kita urus. Nantinya kapan? Kan kita dak tau,” katanya dengan nada sedikit meninggi.
Sarjono berharap pemerintah dapat segera mengatasi permasalahan ini dan dengan siap Ia mengatakan akan melakukan aksi demo jika permasalahan ini tak kujung diberikan solusi.
“Kalo bisa gimana pemerintah Sintang kita ni dalam mengatasi itu, mau dari Kepala Disperindag, Wakil Bupati, atau Pak Bupati, tolong diatasi ini ya sebelum kamek-kamek ini berdemo,” ujar Sarjono.
“Kamek kalo dah terlalu sakit ya maaf ngomong, ini masalah perut, kita membunuh pun mau kalo udah terlalu susah daripada kita dikejar hutang,” tutupnya. (vk)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id