Ramadan tahun ini menjadi momen yang menggembirakan bagi Muhyi. Ia bersyukur karena penjualannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, tahun ini lebih meningkat. Kami masih termasuk baru, jadi masih mencari pelanggan tetap,” tuturnya.
Eko Hardi, salah satu pengunjung yang menikmati sotong pangkong di lapak milik Muhyi, mengaku senang bisa menikmati sensasi membakar dan memangkong sotong. Meski sudah lama menjadi penggemar sotong pangkong, biasanya ia membeli sotong pangkong yang sudah dibuatkan oleh pedagang. Namun, pengalaman kali ini berbeda. Di lapak sotong pangkong Fariz, pembeli diberikan kebebasan untuk memilih sotong sendiri dan bahkan memangkongnya sendiri.
“Ini ada yang beda, di sini kita bisa milih sendiri, bisa mangkong sendiri. Sensasinya luar biasa, sampai berkeringat,” ucapnya.
Eko mengaku lebih menyukai sotong yang remuk karena lebih renyah. Sedangkan untuk sambalnya, ia lebih memilih sambal kacang yang menjadi pendamping sotong pangkong.
“Sensasi memangkong sendiri, aroma khas sotong saat dibakar dan sambal kacang yang lezat menjadi kombinasi sempurna,” tutupnya.
Lapak Sotong Pangkong ‘Fariz’ milik Muhyi mulai buka selepas sholat Maghrib dan biasanya tutup sekitar pukul 23.00 WIB. Namun, jika pengunjung ramai, lapaknya buka hingga tengah malam. Dengan pilihan untuk mencoba proses bakar dan pangkong sendiri di lapak Sotong Pangkong ‘Fariz’ ini, pengunjung merasakan sensasi unik yang jarang ditemukan di tempat lain. Jadi, jika Anda sedang berada di Jalan Merdeka selama Ramadan, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi sotong pangkong yang menggoda ini. (*r)
IKUTI FAKTA KALBAR DI GOOGLE NEWS