JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menandai langkah penting dalam hilirisasi tambang dengan mengirimkan emas batangan perdana ke PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI. Pengiriman ini menjadikan PTFI sebagai perusahaan tambang tembaga pertama di Indonesia yang mampu memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan berkadar 99,99 persen.
Dalam pengiriman perdananya pada Rabu (12/2/2025), PTFI mengirimkan sebanyak 125 kilogram emas batangan senilai Rp207 miliar. Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya alam serta mendukung program Indonesia Emas 2045.
“Pengiriman emas batangan perdana ini merupakan tonggak penting dalam upaya hilirisasi emas di Indonesia. PTFI terus berkomitmen untuk mendukung industri pertambangan nasional dengan memastikan pemrosesan bahan tambang dilakukan dalam negeri,” ujar Tony dalam keterangan resminya, Kamis (6/2).
Direktur Utama ANTAM Nico Kanter menyambut baik kemitraan strategis antara PTFI dan ANTAM. Menurutnya, kolaborasi ini memperkuat industri pengolahan mineral nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
“Sinergi antara PTFI dan ANTAM adalah bukti nyata bahwa Indonesia semakin mandiri dalam industri pertambangan. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor dan memanfaatkan produk dalam negeri, kita turut mendukung ketahanan ekonomi nasional,” kata Nico.
Sebagai bagian dari kesepakatan jangka panjang, pada November 2024, PTFI dan ANTAM telah menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Perjanjian ini disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. Dalam kesepakatan tersebut, ANTAM berkomitmen untuk membeli 30 ton emas batangan per tahun dari PTFI.