Kalbar  

Penyerahan DIPA 2025, Harisson Siap Jalankan Program Priorutas Presiden Prabowo

JAKARTA – Gubernur Kalimantan Barat, dr. H.Harisson, M.Kes., menghadiri acara Penyerahan Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA) Tahun 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto dengan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/12).

 

Penyerahan DIPA secara digital dan Buku Alokasi TKD ini menjadi simbol dimulainya pelaksanaan APBN tahun anggaran 2025.
Presiden Prabowo Subianto menekankan strategi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia maju dan makmur melalui serangkaian prioritas utama dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah Tahun Anggaran 2025. Dalam pidato resminya, Presiden menggarisbawahi pentingnya ketahanan pangan, swasembada energi, dan transformasi ekonomi di tengah ketidakpastian geopolitik global.

 

Penyerahan DIPA secara digital dan Buku Alokasi TKD ini menjadi simbol dimulainya pelaksanaan APBN tahun anggaran 2025.

 

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 harus dilaksanakan secara fokus dan efisien dengan mengurangi pemborosan terhadap kegiatan yang tidak perlu. Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan melalui pendekatan sistematis.

 

“Kita harus punya lumbung pangan nasional, provinsi, kabupaten, dan desa konsep lumbung pangan merupakan kearifan nenek moyang yang harus dihidupkan kembali, dengan memanfaatkan setiap lahan produktif di seluruh wilayah Indonesia. ” tegas Prabowo.

 

Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan mempertahankan produksi beras di tengah tantangan iklim ekstrem seperti El Nino dan La Nina menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Prabowo menekankan bahwa tidak ada negara yang aman jika tidak mampu menjamin kebutuhan pangan rakyatnya.

 

Dalam bidang energi, Prabowo mengungkapkan optimisme Indonesia menjadi salah satu dari tiga negara di dunia yang akan mencapai swasembada energi 100% dalam waktu dekat. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan sumber energi terbarukan dan melakukan hilirisasi komoditas.

 

“Semua komoditas kita akan kita olah di Republik Indonesia, ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui pengolahan dalam negeri. ” ujar Prabowo.

 

Salah satu hal mencolok dalam pidato tersebut adalah penempatan pendidikan sebagai prioritas utama dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berbeda dengan negara lain yang mengalokasikan anggaran terbesar untuk pertahanan, Indonesia memilih pendidikan sebagai fokus utama.

 

Prabowo yakin bahwa pendidikan dan pelayanan kesehatan adalah kunci utama dalam mengatasi kemiskinan. Ia berencana fokus pada pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk mempersiapkan generasi masa depan yang kompetitif.

 

Pada kesempatan yang sama, juga diluncurkan e-Katalog versi 6. e-Katalog versi 6 terbaru ini akan semakin memudahkan dan meningkatkan transparansi kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dalam pengadaan barang dan jasa. Seluruh transaksi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah diwajibkan menggunakan katalog ini mulai 1 Januari 2025.