Harisson Apresiasi Keberadaan Pabrik Pengolahan Tandan Sawit Menjadi Briket

SANGGAU – Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes. tinjau pabrik pengolahan tandan kelapa sawit menjadi Briket di Kecamatan Semuntai Kabupaten Sanggau, Kamis (14/11).

 

Briket merupakan bahan bakar padat berupa belerang yang berasal dari bahan mengandung karbon, bernilai kalori tinggi, dan bisa menyala dengan durasi lama. Briket dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah pertanian dan kehutanan, salah satunya adalah tandan kelapa sawit yang sudah kosong, yang diubah menjadi bahan bakar padat sehingga ketersediaannya cukup melimpah. Karena itu, briket bisa menjadi bahan bakar alternatif.

 

Salah satu fungsi briket adalah bisa menjadi sumber energi alternatif. Kegunaan briket ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar dari fosil, seperti minyak, gas alam, dan batu bara yang jumlahnya terbatas serta tidak terbarukan.

 

“Di Kalimantan Barat baru ini yang pertama. Hari ini saya ke Pabrik Briket yang merupakan hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit. Jadi, tandan kosong kelapa sawit itu diambil dari beberapa pabrik kelapa sawit di daerah sekitar, lalu diolah di tempat ini dengan menggunakan mesin kemudian menjadi briket. Sebenarnya selama ini tandan sawit kosong menjadi sampah, namun Pemilik Pabrik yaitu Bapak Arianto bekerja sama dengan Untan berfikir bagaimana caranya sampah ini menjadi sumber energi dan ternyata berhasil,” jelasnya.

 

Sehingga tandan sawit kosong yang telah diolah menjadi briket dapat menjadi sumber energi terbarukan dan dijual kepada PLN dengan harga Rp. 1.100,- sampai dengan Rp. 1.900,- per kg nya, tergantung jarak dari PLN nya.

 

“1 Kg pelet dari tandan kosong ini maksimal menghasilkan 4300 kalori, sementara kalau batu bara kalau 1 Kg itu menghasilkan sekitar 3950 kalori. Jadi sebenarnya jauh lebih tinggi kalori dari tandan kosong ini. Saya berikan apresiasi terhadap pabrik ini yang mana telah berhasil dalam pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi seperti fungsi briket dan selanjutnya dijual ke PLN,” ungkapnya.

 

Dirinya juga meminta Perusda untuk meniru pabrik yang ditinjaunya tersebut, dimana dari tandan kosong dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan.