Jemaah Haji Indonesia yang Wafat di Arab Saudi Capai 394 Orang, Ini Rinciannya

Lokasi pemakaman Baqi di kota Madinah menjadi lokasi pengukuran jemaah yang wafat di Arab Saudi. Foto: MCH
FAKTA KALBAR – Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah suci kembali bertambah. Pada perasional ibadah haji yang sudah memasuki hari Ke-56 Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, mencatat, hingga Minggu (7/7/2024) siang, sudah ada 394 jemaah wafat.
Dari jauh itu terdiri atas 376 jemaah haji reguler dan 18 jemaah haji khusus. Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdul Azis Ahmad berpesan kepada semua jemaah untuk tetap bisa menjaga kesehatan hingga kepulangan ke Tanah Air.
“Pesan saya kepada jemaah, tetap jaga kesehatan dan ikuti apa yang disampaikan oleh panitia dan kloter,” kata Aziz. Sementara proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci berlangsung sejak 12 Mei – 11 Juni 2024.
Total ada 213.275 jemaah haji reguler yang diberangkatkan ke Arab Saudi. 229 kloter (kelompok terbang) berangkat pada gelombang pertama dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sedangkan 324 berangkat pada gelombang II dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 14 – 19 Juni 2024, jemaah haji Indonesia secara bertahap dipulangkan ke Tanah Air.
Pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I berlangsung dari 22 Juni – 4 Juli 2024. Sebanyak 183 kloter pulang dari Jeddah, sedang 46 kloter pulang dari Madinah.
Saat ini masih berlangsung proses pemulangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang II, yang telah dimulai 4 hingga 22 Juli 2024. Sebelumnya, Kadaker Madinah PPIH Arab Saudi, Ali Machzumi memastikan seluruh pelayanan pemulangan jemaah belum ada kendala.
“Kita imbau jemaah tetap patuhi jadwal kepulangan ke Tanah air,” ujarnya. Dari 394 jemaah yang wafat per hari ini, sebagian besar meninggal di Makkah (313).
Lainnya, wafat di Madinah (37), Mina (32), Arafah (6), dan Jeddah (6). Mayoritas jemaah yang wafat berada pada rentanag usia 71 tahun ke atas. Jumlahnya mencapai 173 jemaah.
Pada urutan berikutnya, rentang usia 61 – 70 (133 jemaah), rentang usia 51 – 60 (70 jemaah), dan rentang sampai usia 50 (18 jemaah). Ada 376 jemaah haji reguler yang wafat.
Mereka berasal dari 14 embarkasi pemberangkatan, dengan rincian:
1. Banjarmasin (BDJ): 8 jemaah
2. Balikpapan (BPN): 14 jemaah
3. Batam (BTH): 24 jemaah
4. Aceh (BTJ): 11 jemaah
5. Jakarta – Pondok Gede (JKG): 43 jemaah 6. Jakarta – Bekasi (JKS): 37 jemaah
7. Kertajati (KJT): 20 jemaah
8. Kualanamu (KNO): 19 jemaah
9. Lombok (LOP): 6 jemaah
10. Padang (PDG): 11 jemaah
11. Palembang (PLM): 22 jemaah
12. Solo (SOC): 64 jemaah
13. Surabaya (SUB): 68 jemaah
14. Makassar (UPG): 29 jemaah
Sebanyak 18 orang wafat lainnya merupakan jemaah haji khusus yang berangkat melalui sejumlah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).***