“Sampai tingkat di bawah tidak di tempat kita lagi. Kami tidak punya kewenangan untuk memaksa, gak ada. Kami tidak ada juga punya kewenangan, kamu (otoritas terkait) mesti A atau B,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi geram lantaran anggaran Rp 10 miliar untuk penanganan stunting, yang seharusnya untuk membeli makan-makanan bergizi bagi anak-anak stunting tak sampai Rp 2 miliar. Dan malah digunakan untuk perjalanan dinas, hingga rapat-rapat.
“Perjalanan dinas Rp 3 M, rapat-rapat Rp 3 M, penguatan pengembangan apa apa bla bla bla Rp 2 M. Yang bener-bener untuk beli telur itu gak ada Rp 2 M,” ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
“Kapan stuntingnya akan selesai kalau cara seperti ini, ini yang harus diubah,” lanjut Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan punya keresahan yang sama, tatkala mengetahui anggaran stunting di Indonesia justru dipakai untuk membangun pagar Puskesmas.
Termasuk ganti pagar Puskesmas rusak ini masuk dalam kategori stunting. Nah, hal seperti ini kita mungkin ketawa, tapi ini menggambarkan bahwa betapa banyak PR untuk kita,” papar Sri Mulyani, Kamis (15/6).
Menurutnya, penanganan stunting memiliki anggaran hingga Rp 77 triliun dengan 283 sub kegiatan. Sayangnya dari angka tersebut, biaya paling tinggi kedua diserap untuk koordinasi, yakni Rp 240 miliar.
Dia menyayangkan bahwa item paling penting, yakni memberikan makanan bagi anak dan ibu hamil dalam rangka mencegah hanya Rp 34 triliun. Menurutnya, itu porsi yang sangat kecil, melihat koordinasi tadi.(rfk/ind)