Faktakalbar.id, PONTIANAK – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (BEM KBM) Universitas Tanjungpura (Untan) memutuskan untuk menarik diri dari keanggotaan Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan.
Baca Juga: BEM Undip Keluar dari Aliansi BEM SI, Kehadiran Pejabat di Munas Jadi Pemicu
Langkah ini diumumkan sebagai bentuk penegasan sikap terhadap arah gerakan mahasiswa yang dinilai mulai menjauh dari nilai-nilai perjuangan rakyat.
Keputusan ini diambil beberapa hari setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) BEM SI XVIII, menyusul langkah serupa dari BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Diponegoro (Undip).
Presiden Mahasiswa BEM KBM Untan, Muhammad Najmi Ramadhan, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen menjaga idealisme dan integritas gerakan mahasiswa.
“Gerakan mahasiswa harus tetap berada di barisan rakyat, menjadi oposisi moral terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan sosial dan kesejahteraan publik,” ujar Najmi.
Ia menilai ketika keberpihakan mulai kabur dan ruang kritik dibatasi demi kepentingan elite tertentu, maka BEM KBM Untan harus mengambil sikap tegas.
Najmi juga menyoroti kehadiran sejumlah tokoh politik dan pejabat negara dalam Munas BEM SI XVIII, seperti Ketua Umum Partai Perindo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumbar, dan BIN Sumbar. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut dinilai mencederai marwah gerakan mahasiswa.
“Ini membuat pergeseran fokus diskursus dari kritik struktural menjadi ajang ‘pamer muka’ kepada penguasa dan bargaining politik antarmahasiswa,” tegasnya.
BEM KBM Untan menilai BEM SI semestinya menjadi teladan dalam menjaga kemurnian gerakan mahasiswa dan bukan menjadi wadah kompromi politik.
Baca Juga: Turunkan 1.017 Massa Aksi: Ketua BEM FISIP Walkout dari DPRD Tolak Audiensi Tertutup
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id