FAKTA KALBAR – Ketua Tim Kerja Produksi Iklim dan Kualitas Udara, BMKG, Siswanto mengaku suhu dingin yang akhir-akhir ini dirasakan masyarakat di sebagian wilayah di Indonesia disebabkan karena pengaruh angin Monsun Australia. Fenomena seperti ini biasa terjadi pada puncak musim kemarau, pada bulan Juli hingga Agustus.
“Suhu yang relatif lebih dingin di wilayah Indonesia bagian selatan saat musim kemarau ini adalah fenomena yang terjadi setiap tahun,” kata Siswanto seperti dikutip dari Pro 3 RRI, Kamis 18 Juli 2024.
Dari catatan BMKG, suhu dingin rata-rata di Indonesia berkisar antara 15 hingga 22 derajat Celsius.
“Kalau di daerah pegunungan atau dataran tinggi bahkan suhunya bisa mencapai 0 derajat hingga minus,” ucap Siswanto.
Ini seperti yang terjadi di Dieng Jawa Tengah dan Bromo Jawa Timur. Ini lah yang menyebabkan terjadinya embun beku atau embun es di tempat-tempat tinggi.
Namun fenomena suhu dingin, menurut Siswanto, bukan merupakan dampak dari perubahan iklim yang saat ini terjadi. Dirinya mengatakan suhu udara cenderung mengalami fluktuasi secara terus menerus setiap tahun.