28 Ribu Rumah Rusak Akibat Bencana Sumut, BNPB Percepat Pemulihan Akses dan Pembangunan Huntara

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) membantu menekan curah hujan di wilayah terdampak banjir–longsor Sumatera Utara, Selasa (16/12). Sumber BNPB
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) membantu menekan curah hujan di wilayah terdampak banjir–longsor Sumatera Utara, Selasa (16/12/2025). Foto: HO/Faktakalbar.id

“Jembatan yang menjadi prioritas utama tersebut telah mencapai progres 100 persen dan berfungsi secara optimal untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi logistik,” demikian laporan otoritas terkait.

Untuk mendukung percepatan penanganan banjir dan longsor, sebanyak 115 unit alat berat telah dikerahkan ke lokasi.

Alat-alat ini difokuskan untuk membersihkan material longsor, normalisasi sungai, dan perbaikan jalan. Sebaran terbanyak berada di Tapanuli Selatan (54 unit) dan Tapanuli Tengah (32 unit).

Baca Juga: BNPB Pimpin Rapat Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana di Sumatera Barat

Kerusakan Hunian dan Pembangunan Huntara

Kerusakan sektor permukiman tercatat sangat signifikan dengan total 28.708 unit rumah terdampak. Rinciannya, 5.158 unit rusak berat dan 1.068 unit dilaporkan hilang atau hanyut.

Wilayah dengan kerusakan terparah adalah Kabupaten Langkat (11.273 unit), disusul Tapanuli Tengah (6.481 unit) dan Tapanuli Selatan (4.624 unit).

Menyikapi hal ini, pembangunan Hunian Sementara (Huntara) mulai dikebut. Di Kabupaten Tapanuli Utara, pembangunan 102 unit Huntara telah dimulai sejak Sabtu (13/12).

Sementara itu, untuk Kabupaten Tapanuli Selatan, lokasi relokasi telah disepakati di lahan PTPN IV Kebun Batang Toru dan Kebun Hapesong untuk membangun 488 unit Huntara.

Logistik dan Modifikasi Cuaca

Distribusi bantuan logistik juga terus dilakukan via udara. Sebanyak 1,93 ton bantuan telah dikirim menggunakan helikopter TNI dan BNPB dari Lanud Silangit ke Tapanuli Tengah.

Di sisi lain, upaya mitigasi cuaca melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) masih berlangsung. Sejak 7 hingga 16 Desember, dua pesawat telah menebar 56.000 kilogram bahan semai (garam) untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah terdampak.

“BNPB memastikan koordinasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terus dilakukan secara terpadu untuk mendukung percepatan penanganan darurat dan pemulihan pascabencana,” tulis laporan tersebut.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id