Faktakalbar.id, SILANGIT – Proses penanganan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Provinsi Sumatera Utara terus dipercepat hingga Selasa (16/12/2025).
Fokus utama operasi saat ini mencakup pencarian dan pertolongan korban, pemulihan akses infrastruktur vital, serta distribusi bantuan logistik bagi ribuan pengungsi.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan 80 Unit Hunian Sementara Bagi Pengungsi di Kota Padang
Dampak bencana di berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Utara dilaporkan masih cukup masif.
Berdasarkan data terbaru, terdapat penambahan 5 korban meninggal dunia di Kabupaten Tapanuli Tengah. Dengan demikian, total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 360 jiwa.
Selain korban jiwa, bencana ini memaksa puluhan ribu warga meninggalkan rumah mereka. Tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 21.579 jiwa.
Konsentrasi pengungsi terbesar berada di Kabupaten Tapanuli Tengah dengan 10.887 jiwa dan Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 5.197 jiwa.
Fokus Operasi SAR dan Pemulihan Akses
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) masih terus dilakukan secara intensif di empat sektor prioritas.
Lokasi tersebut meliputi Kecamatan Sibabangun dan Aloban Bair di Kabupaten Tapanuli Tengah, Desa Garoga di Kecamatan Batang Toru (Tapanuli Selatan), serta wilayah Pancuran Gerobak di Kota Sibolga.
Tim SAR gabungan bekerja ekstra dengan tetap mengutamakan keselamatan personel mengingat kondisi cuaca yang dinamis.
Di sektor infrastruktur, sinergi antara BNPB, TNI, dan Kementerian Pekerjaan Umum membuahkan hasil positif dalam pemulihan akses darat.
Baca Juga: Gerak Cepat Pulihkan Dampak Bencana, BNPB Siapkan Pembangunan 750 Unit Huntara di Sumatra Barat
Akses utama yang menghubungkan Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga kini sudah dapat dilalui kendaraan. Hal ini menyusul rampungnya pemasangan Jembatan Bailey di Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















