Sesuai namanya, pati ini “resisten” atau tahan terhadap proses pencernaan di lambung dan usus halus, sehingga ia sampai ke usus besar dalam keadaan utuh.
Di usus besar, pati ini menjadi makanan bagi bakteri baik (prebiotik).
Proses ini menghasilkan asam lemak rantai pendek yang dapat mengurangi peradangan usus, memperkuat pertahanan usus, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
4. Sumber Antioksidan
Jangan remehkan warna daging kentang.
Kentang kaya akan senyawa antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik.
Antioksidan ini bertugas melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak sel dan memicu penyakit kronis.
Semakin berwarna kulit atau daging kentang (seperti kentang merah atau ungu), semakin tinggi pula kandungan antioksidannya.
5. Bebas Gluten Secara Alami
Bagi mereka yang menderita penyakit Celiac atau memiliki sensitivitas terhadap gluten (protein yang ada pada gandum), mencari sumber karbohidrat bisa menjadi tantangan.
Kentang adalah solusi sempurna karena secara alami bebas gluten.
Ia bisa menjadi pendamping lauk yang aman, mengenyangkan, dan tidak memicu masalah pencernaan bagi mereka yang sensitif.
Catatan Penting: Cara Masak Menentukan Kualitas
Semua manfaat di atas bisa hilang seketika jika kentang diolah menjadi keripik atau kentang goreng (french fries).
Panas tinggi dan minyak jelantah justru menambah kalori jahat dan lemak trans.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, masaklah kentang dengan cara direbus atau dipanggang beserta kulitnya (setelah dicuci bersih), karena banyak serat dan vitamin tersimpan tepat di bagian kulit.
Baca Juga: Jangan Dibuang! Ini 6 Manfaat Ajaib Kulit Manggis untuk Kulit Wajah Glowing dan Awet Muda
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















