3. Kurangi “Kebisingan” Digital
Salah satu sumber ketidaktanangan terbesar adalah notifikasi ponsel.
Suara “ting” dari pesan masuk memicu respons fight-or-flight kecil di otak kita secara terus-menerus.
Cobalah matikan notifikasi untuk aplikasi yang tidak mendesak saat jam kerja.
Tetapkan waktu khusus untuk mengecek media sosial atau grup chat, misalnya hanya saat jam istirahat.
Dengan mengontrol kapan informasi masuk ke otak, Anda mengambil alih kendali atas ketenangan Anda sendiri.
4. Ubah “Harus” Menjadi “Bisa”
Bahasa yang kita gunakan dalam hati sangat mempengaruhi tingkat stres.
Mengatakan “Saya harus menyelesaikan ini sekarang!” menciptakan tekanan.
Cobalah ganti narasinya menjadi “Saya bisa menyelesaikan ini satu per satu.”
Perubahan kalimat sederhana ini mengubah posisi Anda dari “korban keadaan” menjadi “pengendali situasi”.
Ketenangan sering kali bermula dari cara kita berbicara pada diri sendiri.
5. Prioritaskan Tidur yang Berkualitas
Sulit untuk menjalani hari dengan santai jika tubuh Anda kekurangan energi.
Kurang tidur membuat emosi tidak stabil dan ambang batas toleransi terhadap stres menurun drastis.
Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup di malam hari.
Tidur yang baik adalah fondasi utama dari hari yang tenang dan produktif.
Menjadi sibuk adalah sebuah pilihan aktivitas, namun menjadi stres adalah sebuah reaksi.
Dengan sedikit penyesuaian kebiasaan, Anda bisa tetap bergerak cepat menuntaskan tanggung jawab, namun dengan batin yang tetap santai dan terkendali.
Baca Juga: Penting! 4 Cara Recharge Emosi di Tengah Kesibukan, Hindari Burnout dan Kehilangan Motivasi
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















