“Mereka menyerang anggota menggunakan senjata tajam (parang), airsoft gun, dan satu alat setrum,” jelasnya.
Menghadapi kondisi yang tidak berimbang dan mengancam keselamatan jiwa, para prajurit TNI mengambil langkah taktis.
Mereka memilih untuk mundur kembali ke area perusahaan guna mengamankan situasi dan melaporkan kejadian kepada Komando Atas, alih-alih meladeni konflik terbuka.
Baca Juga: 15 WNA Asal China Diduga Serang Anggota TNI dan Rusak Aset PT SRM di Ketapang
Meski tidak ada korban jiwa dari pihak TNI, aksi anarkis tersebut menyebabkan kerugian materiil.
Satu unit mobil operasional jenis Hilux mengalami kerusakan berat, dan satu unit sepeda motor Vario milik karyawan PT. SRM turut menjadi sasaran perusakan.
Hingga saat ini, Kodam XII/Tanjungpura masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif di balik tindakan agresif tersebut.
“Motif penyerangan dan alasan penerbangan drone di area latihan tersebut masih kami dalami lebih lanjut,” tutup Kolonel Yusub Dody Sandra.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















