Stok Aman Jelang Nataru, Ria Norsan Soroti Kenaikan Harga Cabai dan Bawang di Sintang

Gubernur Ria Norsan mengenakan kemeja batik motif burung enggang sedang memegang cabai rawit di lapak pedagang pasar tradisional didampingi pejabat daerah. (Dok. HO/Faktakalbar.id)
Gubernur Ria Norsan mengenakan kemeja batik motif burung enggang sedang memegang cabai rawit di lapak pedagang pasar tradisional didampingi pejabat daerah. (Dok. HO/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, SINTANG – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Masuka, Kabupaten Sintang, guna memantau stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok (bapok) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kunjungan kerja ini dilakukan bersama Bupati Sintang, Gregorius Herkulanus Bala, beserta jajaran instansi terkait pada Minggu (14/12/25) pagi.

Baca Juga: Gubernur Ria Norsan Fokus Fungsionalkan Jalan Simpang Medang – Nanga Mau Jelang Nataru

Dari hasil peninjauan lapangan, Gubernur memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan secara umum, terutama sembilan bahan pokok, dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Tidak ditemukan adanya kelangkaan stok yang mengkhawatirkan.

Untuk komoditas daging, harga terpantau stabil di kisaran Rp150.000 per kilogram.

Namun, Ria Norsan mencatat adanya lonjakan harga yang cukup signifikan pada komoditas bumbu dapur, khususnya bawang merah dan cabai.

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Sintang Diserbu Warga, 1.500 Paket Sembako Disalurkan

Faktor Cuaca Picu Kenaikan Harga

Data di lapangan menunjukkan harga bawang merah naik dari Rp40.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.

Kenaikan lebih tajam terjadi pada cabai rawit dan cabai besar yang melonjak drastis dari kisaran Rp40.000–Rp50.000 menjadi Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

Gubernur menjelaskan bahwa lonjakan harga yang berkontribusi pada inflasi ini dipicu oleh faktor cuaca ekstrem.

Curah hujan tinggi dan banjir yang melanda beberapa wilayah sentra produksi menyebabkan hasil panen menurun, sehingga memengaruhi pasokan ke pasar.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap tren kenaikan harga ini bersifat sementara dan segera terkendali agar tidak memberatkan beban ekonomi masyarakat menjelang hari raya.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id