Faktakalbar.id, SILANGIT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui data dampak dan upaya penanganan banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara.
Berdasarkan data terkini hingga Jumat (12/12/2025), tercatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 343 jiwa, sementara 98 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Baca Juga: Penanganan Darurat Bencana Sumut Dipercepat, 4,4 Ton Logistik Tambahan Diberangkatkan
Bencana hidrometeorologi ini juga memaksa 53.523 warga mengungsi yang tersebar di 87 titik pengungsian.
Dinamika pergerakan pengungsi terus terjadi, di mana Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat penurunan jumlah pengungsi sebanyak 4.717 jiwa.
Sebaliknya, Kabupaten Langkat justru mengalami peningkatan pengungsi yang signifikan, yakni sebanyak 12.275 jiwa.
Percepatan Distribusi Logistik
Guna merespons kebutuhan mendesak di lapangan, Posko Logistik Silangit mengintensifkan pengiriman bantuan.
Pada Jumat ini, sebanyak 8.788 kilogram logistik dikirimkan melalui jalur udara dan darat untuk menjangkau wilayah terdampak seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, hingga Aceh.
Secara kumulatif, total bantuan yang telah disalurkan mencapai 7,296 ton. Mayoritas bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, biskuit, air mineral, serta perangkat komunikasi.
Jalur udara menjadi andalan untuk menembus lokasi terisolir seperti Barus, Siantar Naipospos, dan Rembele di Bener Meriah.
Operasi ini mengandalkan helikopter jenis PK-USO dan BELL-MI-17 milik TNI AD. Meski demikian, cuaca buruk sempat menghambat beberapa pengiriman, termasuk distribusi perangkat Starlink dan sembako ke beberapa titik.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















