Kolaborasi BNPB, Pemda dan Warga Percepat Penanganan Banjir Langkat

Sejumlah petugas dari BPBD Kabupaten Langkat, BBWS Sumatra Utara II dan warga berupaya mengoperasikan pompa air untuk menguras genangan banjir yang menggenangi wilayah Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (12/12).
Sejumlah petugas dari BPBD Kabupaten Langkat, BBWS Sumatra Utara II dan warga berupaya mengoperasikan pompa air untuk menguras genangan banjir yang menggenangi wilayah Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (12/12). Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, LANGKAT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Langkat serta masyarakat setempat bergerak cepat menangani dampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah tersebut.

Upaya percepatan penanganan banjir Langkat difokuskan di Kecamatan Tanjung Pura dan Besitang yang masih tergenang hingga Jumat (12/12/2025).

Baca Juga: Catat Rentetan Bencana dari Sambas hingga Jatim, BNPB Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Kolaborasi lintas sektor ini diwujudkan melalui aksi konkret berupa penutupan tanggul sungai yang jebol serta pengurasan debit air yang merendam permukiman menggunakan mesin pompa.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) bersama warga bergotong-royong memperbaiki infrastruktur penahan air tersebut di bawah koordinasi BNPB.

Guna mempercepat surutnya genangan, berbagai upaya teknis terus dilakukan. Rumah pompa milik Pemkab Langkat dioperasikan secara maksimal untuk menguras kolam retensi.

Dukungan juga datang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra Utara II yang mengerahkan satu unit mobil pompa portable.

Tidak hanya mengandalkan alat berat, partisipasi warga terlihat dari penggunaan alat pompa swadaya yang dioperasikan bersama-sama.

BNPB turut memperkuat armada dengan menyediakan beberapa pompa alkon yang dioperasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, serta menyuplai bahan bakar dan karung pasir (sandbag) untuk penutupan tanggul.

Kerja keras tim gabungan mulai menunjukkan hasil positif. Hingga Jumat sore, genangan air di permukiman warga terpantau surut secara signifikan.

Ketinggian muka air kini bervariasi antara 10 sentimeter hingga 30 sentimeter.

Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan sehari sebelumnya, di mana akses jalan menuju permukiman sama sekali tidak dapat dilalui kendaraan darat.

Jika curah hujan tidak kembali tinggi, diharapkan area permukiman dapat kering total dalam dua hari ke depan, sehingga warga dapat kembali ke rumah untuk membersihkan sisa lumpur.

Terkait perbaikan infrastruktur, dari total sembilan titik tanggul yang jebol, tiga di antaranya berhasil ditutup permanen menggunakan material tanah dan semen kering.

Konstruksi darurat ini diperkuat dengan pasak pagar bambu agar pondasi lebih kokoh menahan debit air.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id