Esensi utamanya adalah Shadow Work proses psikologis untuk menerima trauma, rasa sakit, dan emosi terpendam.
Anda bisa tampil dengan pakaian berwarna cerah atau pastel sekalipun, namun tetap memiliki energi Dark Feminine yang kuat jika Anda memiliki otonomi penuh atas jiwa dan pikiran Anda.
Mitos 3: Dark Feminine Berarti Membenci Laki-Laki
Faktanya: Ini bukan tentang membenci laki-laki, tapi tentang “De-centering Men” (Tidak lagi menjadikan laki-laki sebagai pusat dunia).
Perempuan sering dididik bahwa pencapaian tertingginya adalah dipilih atau disukai oleh laki-laki.
Dark Feminine mematahkan narasi itu.
Energi ini mengajarkan perempuan untuk menjadi pusat dari semestanya sendiri.
Fokusnya beralih dari “Apakah dia menyukaiku?” menjadi “Apakah aku menyukai diriku saat bersama dia?”.
Ini adalah tentang kemandirian emosional, bukan kebencian terhadap gender tertentu.
Mitos 4: Harus Menjadi Dingin dan Tanpa Emosi
Faktanya: Justru sebaliknya, ini adalah tentang penguasaan emosi (emotional mastery).
Perempuan dengan energi ini merasakan emosi dengan sangat dalam, namun dia tidak membiarkan emosi itu mengendalikannya secara impulsif.
Dia tidak meledak-ledak tanpa alasan, tapi dia juga tidak memendam perasaannya agar terlihat “sopan”.
Dia tahu kapan harus marah untuk melindungi dirinya, dan tahu kapan harus diam untuk mengobservasi situasi.
Baca Juga: Seram atau Tragis? 3 Hantu Perempuan Indonesia Ini Ternyata Simbol Luka Budaya Patriarki
(*Mira)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















