Akses Darat Sulit, Pemerintah Terbangkan 4 Ton Solar dan Logistik ke Wilayah Terisolir Aceh

Prajurit TNI menyusun drum bahan bakar minyak di landasan pacu untuk diangkut pesawat menuju lokasi bencana banjir dan longsor di Aceh. (Dok. HO/Faktakalbar.id)
Prajurit TNI menyusun drum bahan bakar minyak di landasan pacu untuk diangkut pesawat menuju lokasi bencana banjir dan longsor di Aceh. (Dok. HO/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, BANDA ACEH – Pemerintah kembali mengirimkan bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Aceh.

Langkah ini diambil untuk mengatasi kelangkaan energi di daerah yang akses daratnya masih terputus atau sulit dilalui, Rabu (10/12/25).

Baca Juga: Hari ke-12 Pencarian, BNPB Terjun Langsung Dampingi Posko Darurat Padang Panjang

Sebanyak 4 ton atau setara dengan 20 drum BBM jenis solar dikirimkan melalui jalur udara menggunakan pesawat CN milik TNI Angkatan Udara.

Bantuan tersebut diterbangkan dari Pos Pendamping Nasional di Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, menuju Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah.

Selain bahan bakar, pada hari yang sama pemerintah juga mengirimkan bantuan permakanan sebanyak 10 ton menggunakan pesawat Hercules TNI AU.

Bantuan ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di dua kabupaten, yakni Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Baca Juga: Ponton Raksasa Terdampar di Padang 12, Warganet Ketapang Malah Heboh Bahas ‘Kota Gaib’

Pengiriman via udara menjadi prioritas Pos Pendamping Nasional mengingat akses jalur darat ke sejumlah lokasi masih terkendala material longsor.

Hal ini menjadi bukti komitmen pemerintah untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi meski di tengah keterbatasan akses.

Pertamina Pulihkan 90 Persen SPBU

Terkait pasokan energi, Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Aceh, Misbah Bukhori, menyatakan bahwa pemulihan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Aceh telah mencapai 90 persen.

Sebanyak 174 SPBU dilaporkan telah beroperasi normal, sementara 18 SPBU lainnya belum dapat beroperasi.

Misbah mengakui bahwa distribusi ke Aceh Tengah masih menghadapi tantangan berat akibat akses darat yang terbatas.

Baca Juga: Bocoran Prabowo di Aceh: RI Bakal Punya ‘Raksasa’ Mi-26 dan 200 Helikopter Baru Mulai Januari

Namun, pihaknya terus mencari jalur alternatif untuk memastikan pasokan tetap masuk.

“Hanya ke Aceh Tengah yang masih terbatas akses daratnya, yang lain tidak ada masalah untuk jalur darat dan udara. Kita menemukan jalur-jalur di wilayah Aceh Barat Daya yang depotnya itu di Meulaboh,” ujar Misbah.

Ia menambahkan, pihaknya melakukan berbagai cara untuk mendistribusikan BBM, termasuk menggunakan kendaraan yang lebih kecil jika mobil tangki tidak bisa lewat.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id