Peringati Hakordia 2025, Kejati Kalbar ‘Turun Gunung’: Dari Penindakan Tegas hingga Kampanye Jalanan

Jajaran Kejati Kalbar membagikan bunga dan stiker kepada pengendara di Bundaran Digulis sebagai kampanye simpatik peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025. (Dok. HO/Faktakalbar.id)
Jajaran Kejati Kalbar membagikan bunga dan stiker kepada pengendara di Bundaran Digulis sebagai kampanye simpatik peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025. (Dok. HO/Faktakalbar.id)

Faktakalbar.id, PONTIANAK – Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) Tahun 2025 di Kalimantan Barat dirayakan dengan cara berbeda.

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar tidak hanya menggelar upacara seremonial, tetapi juga melakukan aksi nyata dengan menyentuh langsung kesadaran publik dan generasi muda, Selasa (09/12/25).

Baca Juga: Refleksi Hakordia 2025, Kejati Kalbar ‘Rampas’ Balik Miliaran Rupiah Uang Negara dari Tangan Koruptor

Rangkaian kegiatan dimulai dengan Upacara Bendera di halaman kantor Kejati Kalbar.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Kejati Kalbar, Dr. Emilwan Ridwan, membacakan amanat Jaksa Agung RI dengan tema “Berantas Korupsi Untuk Kemakmuran Rakyat”.

Pesan utamanya jelas: korupsi adalah pengkhianatan terhadap keadilan yang harus dilawan demi kesejahteraan umum.

“Pemberantasan korupsi bukan semata kewajiban hukum, tetapi tanggung jawab moral terhadap masa depan bangsa. Kejaksaan harus menjadi garda terdepan yang memastikan setiap proses penegakan hukum memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegas Emilwan.

Tak berhenti di seremoni, Kejati Kalbar juga membuka data capaian kinerja bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) sebagai bentuk transparansi.

Tercatat sepanjang 2025, Korps Adhyaksa Kalbar menangani 53 penyelidikan, 51 penyidikan, dan 57 penuntutan. Keberhasilan ini juga dibarengi dengan penyelamatan keuangan negara yang signifikan dari tangan para koruptor.

Baca Juga: BAIS TNI dan TNI AL Bongkar Kontainer Rokok Ilegal di Pontianak, Diduga untuk Pekerja Tambang Tiongkok

Sasar Gen Z dan Pengguna Jalan

Menyadari bahwa penindakan saja tidak cukup, Kejati Kalbar juga menyasar sektor pendidikan.

Di Aula Baharuddin Lopa, ratusan pelajar SMA dan mahasiswa digembleng dengan materi pendidikan antikorupsi. Emilwan mengajak generasi muda menjadi agent of integrity yang berani menolak budaya koruptif sejak dini.

Puncak peringatan ditutup dengan aksi simpatik di jantung Kota Pontianak, yakni Bundaran Digulis.

Jajaran pegawai Kejati bersama komunitas pemuda turun ke jalan membagikan stiker dan bunga kepada pengendara. Aksi ini mendapat respons positif warga sebagai simbol ajakan damai untuk bersama-sama memerangi korupsi.

Kasi Penkum Kejati Kalbar, I Wayan Gedin Arianta, menegaskan bahwa rangkaian ini adalah bukti komitmen institusi.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id