Faktakalbar.id, PONTIANAK – Banjir rob tahunan kembali merendam sejumlah kawasan di Kota Pontianak sejak Senin pagi, (8/11/2025). Situasi ini memicu keluhan warga yang merasa pemerintah kota di bawah kepemimpinanWali Kota Edi Rusdi Kamtono tidak kunjung menghadirkan solusi nyata, memaksa mereka harus pasrah menghadapi banjir berulang setiap tahun.
Beban biaya perbaikan rumah, kerusakan perabotan, hingga terganggunya sanitasi terus menjadi masalah yang tidak terselesaikan.
Ruli, salah satu warga Pontianak, mengungkapkan kekecewaannya.
“Pontianak ni panas kepanasan, musem ujan sikit banjer rob ni, dah bukan tiap tahun agik, tibe-tibe aek naek siket, tambah ujan deras agik dah banjer, ape ade antisipasi dari pemerintah Kota?. Kami macam disuruh pasrah. Setelah banjir, kami harus keluar biaya untuk membersihkan rumah dan memperbaiki perabot rumah yang rusak,” ujar Ruli.
Warga menilai banjir di Pontianak seharusnya bisa ditangani jika pemerintah bekerja serius.
“Banjir di Pontianak mungkin belom atau ndak serumit Kota besar lain, tapi mestinya ada solusi nyata dari wali kota Edi Kamtono dan jajarannye, bukan sekadar kunjungan-kunjungan pas dah banjerr dan solusi lisan jak” tambahnya.
Baca Juga: Tetapkan Status Siaga I, Pemkot Pontianak Waspadai Puncak Banjir Rob Besok
Keluhan tersebut disampaikan di tengah ancaman Banjir Rob Kota Pontianak yang diperkirakan masih berlangsung hingga Jumat, 12 Desember 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak sebelumnya mengeluarkan peringatan kewaspadaan terkait kombinasi fenomena Supermoon dan Perigee.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Raden Eko Sarjono:
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















