Gencatan Senjata Runtuh, Thailand Gempur Perbatasan Kamboja: ‘Tak Ada Ruang untuk Diplomasi’

Gedung Bea Cukai Kamboja di pos perbatasan Boeung Trorkuon penuh lubang bekas tembakan akibat serangan militer Thailand. (Dok. Ist)
Gedung Bea Cukai Kamboja di pos perbatasan Boeung Trorkuon penuh lubang bekas tembakan akibat serangan militer Thailand. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, BANGKOK – Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja memuncak menjadi konflik terbuka yang berdarah.

Pertempuran sengit kembali pecah pada Selasa pagi, menewaskan sedikitnya tujuh warga Kamboja dan tiga tentara Thailand.

Baca Juga: Malaysia Dihubungi Trump, PM Anwar Serukan De-eskalasi Penuh Thailand-Kamboja

Situasi ini menandai runtuhnya kesepakatan gencatan senjata yang sempat ditengahi oleh Presiden Donald Trump, Selasa (09/12/25).

Pemerintah Kamboja melaporkan bahwa militer Thailand melancarkan serangan udara dan darat di wilayah perbatasan yang disengketakan.

Salah satu sasaran serangan adalah Pos Pemeriksaan Boeung Trorkuon di Provinsi Banteay Meanchey, di mana gedung Bea Cukai setempat hancur diberondong tembakan.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, segera menyerukan penyelesaian damai.

Namun, respons dingin datang dari Bangkok.

Baca Juga: Mengapa Gencatan Senjata Thailand-Kamboja yang Dimediasi Trump Gagal Total?

Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, menegaskan bahwa pintu negosiasi saat ini tertutup rapat.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id