Faktakalbar.id, NASIONAL – Di tengah masa tanggap darurat bencana banjir yang meluluhlantakkan Aceh dan menelan korban jiwa, agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto di Kabupaten Bireuen, Minggu (7/12/2025), menuai sorotan tajam.
Alih-alih memfokuskan kunjungan pada percepatan perbaikan infrastruktur vital yang putus atau memastikan distribusi logistik ke daerah terisolir, Kepala Negara justru terlihat menghabiskan waktu dengan aksi “seremonial” mencicipi masakan di dapur umum.
Gimmick di Tengah Krisis?
Momen Presiden menggulung lengan kemeja dan meminta sendok untuk menyantap nasi lauk ikan tongkol di depan kamera dinilai sebagai tontonan yang kontras dengan realita di lapangan.
Publik mempertanyakan urgensi seorang Presiden melakukan micro-management dengan mengecek rasa masakan, sementara ribuan pengungsi di Aceh masih menanti kepastian tempat tinggal yang layak dan jaminan hidup pascabencana.
Aksi ini dikhawatirkan hanya menjadi panggung pencitraan (gimmick) semata yang menutupi lambatnya respons pemerintah pusat dalam mitigasi bencana tahunan di Sumatera.
Menuntut Kebijakan, Bukan Sekadar Cicip Makanan
Kritik mengarah pada substansi kunjungan.
Masyarakat Aceh membutuhkan langkah taktis dan strategis seperti pengerahan alat berat yang lebih masif, perbaikan tanggul jebol, dan skema relokasi bukan sekadar validasi rasa pedas ikan tongkol oleh pejabat tinggi.
Pemerintah didesak berhenti bermain di ranah simbolis dan segera membereskan kekacauan manajemen bencana yang berulang. Sampai berita ini diturunkan, fokus pemerintah pusat masih dinanti untuk menyelesaikan akar masalah banjir, bukan hanya hadir saat nasi bungkus sudah siap disajikan.
Baca Juga: BNPB Kebut Pencarian Korban Hilang, Total 303 Orang Meninggal di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















