Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Di belantika musik Indonesia, nama Iwan Fals bukan sekadar penyanyi, melainkan sebuah fenomena sosial.
Jauh sebelum era media sosial memudahkan orang berpendapat, Virgiawan Listanto sudah lebih dulu “berteriak” lantang mewakili kegelisahan rakyat kecil lewat petikan gitarnya.
Karyanya melampaui zaman. Lirik-lirik yang ditulis puluhan tahun lalu sering kali terasa dejavu dengan kondisi politik dan pemerintahan hari ini.
Tak heran jika lagu-lagunya kerap disebut sebagai “lagu wajib” demonstrasi mahasiswa dan aktivis.
Baca Juga: Berani Beda Arus, Ini 5 Musisi Indonesia yang Hobi “Sentil” Pemerintah Lewat Lagu
Berikut adalah 6 lagu Iwan Fals yang paling berani dan pedas dalam mengkritisi kebijakan pemerintah serta perilaku pejabat:
1. Surat Buat Wakil Rakyat (1987)
Lagu ini adalah satire paling ikonik yang ditujukan kepada anggota dewan.
Iwan Fals menyoroti perilaku anggota DPR yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat, namun justru lupa akan janji kampanyenya setelah terpilih.
Sindiran paling menohok terdapat pada lirik yang mengkritik anggota dewan yang tertidur saat sidang.
Lagu ini menjadi pengingat abadi bahwa kursi parlemen bukan tempat untuk bersantai, melainkan tempat memperjuangkan nasib rakyat yang hidup susah.
2. Tikus-Tikus Kantor (1993)
Menggunakan metafora binatang, lagu ini adalah serangan langsung terhadap budaya korupsi di birokrasi pemerintahan.
“Tikus” digambarkan sebagai pejabat atau birokrat yang rakus menggerogoti uang negara dari dalam laci meja kerja mereka.
Iwan Fals menggambarkan praktik kotor ini sudah menjadi budaya turun-temurun di kalangan penguasa yang memiliki wewenang namun tidak memiliki integritas.
Hingga kini, lagu ini masih sangat relevan mengingat kasus korupsi yang tak kunjung habis di negeri ini.
3. Bento (1989)
Meskipun tokoh “Bento” digambarkan sebagai pengusaha, lagu ini sejatinya adalah kritik keras terhadap kolusi antara penguasa dan pebisnis di era Orde Baru.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















