Update Bencana Hidrometeorologi Humbahas: 6 Meninggal, BNPB Pasang Internet Starlink

Petugas Dinas Perhubungan memasang lampu penerangan jalan di dekat posko penanganan darurat warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Minggu (30/11).
Petugas Dinas Perhubungan memasang lampu penerangan jalan di dekat posko penanganan darurat warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Desa Panggugunan, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, Minggu (30/11). Foto: HO/Faktakalbar.id

Update Korban: 6 Meninggal, 2 Masih Hilang

Berdasarkan data sementara per Minggu (30/11) pukul 16.00 WIB, dampak bencana hidrometeorologi ini cukup masif. Tercatat korban meninggal dunia sebanyak 6 jiwa, 9 orang luka-luka, dan 2 orang masih dalam pencarian.

Sebanyak 2.200 warga terpaksa mengungsi, baik di posko maupun menumpang di rumah kerabat. BNPB telah menyediakan tenda keluarga berkapasitas besar di pos induk Desa Panggugunan untuk menampung pengungsi.

Baca Juga: Akses Darat Putus Total, BNPB Tempuh Jalur Langit Tembus Isolasi Desa Sihaporas

Kerusakan material meliputi 51 unit rumah rusak berat, 22 unit hanyut, 7 rusak sedang, dan 90 rusak ringan. Infrastruktur umum juga lumpuh dengan 2 jembatan hilang, 1 jembatan amblas, serta terdapat 132 titik longsor dan 126 titik jalan amblas.

Pantauan visual di Desa Panggugunan memperlihatkan kedahsyatan bencana. Material longsor, lumpur basah, dan batu-batu sebesar truk berserakan menghantam permukiman dan lahan pertanian seluas kurang lebih 768 hektare.

Akses Jalur Pakkat-Barus Mulai Terbuka

Kabar baik datang dari sektor infrastruktur. Jalur dari Pulo Godang-Pakkat hingga ke Barus yang sebelumnya tertutup material longsor berupa lumpur dan bebatuan besar, kini mulai terbuka dan dapat dilalui kendaraan.

Empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan jalur tersebut. Meski demikian, petugas tetap berjaga ketat. Jika hujan turun, jalur akan ditutup kembali sementara demi alasan keselamatan.

Ke depan, BNPB menyarankan Badan Geologi untuk segera mengkaji wilayah rawan guna rekomendasi relokasi pasca masa tanggap darurat berakhir. Sinergi antara BNPB, Pemda, TNI, Polri, dan relawan membuktikan bahwa kerja bersama adalah kunci menghadapi situasi sulit ini.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id