Minim Kehadiran Negara, Menhan Sebut Operasional Bandara Morowali sebagai Anomali

Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, saat meninjau lokasi strategis di kawasan Morowali, Sulawesi Tengah, di sela-sela Latihan Terintegrasi 2025, Kamis (20/11/2025).
Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin, saat meninjau lokasi strategis di kawasan Morowali, Sulawesi Tengah, di sela-sela Latihan Terintegrasi 2025, Kamis (20/11/2025). (Dok. Kemenhan)

Faktakalbar.id, MOROWALI – Pernyataan tegas dilontarkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, saat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah.

Menhan menyoroti keberadaan fasilitas penerbangan atau bandara yang beroperasi di lokasi pertambangan Morowali.

Sorotan tersebut disampaikan Sjafrie usai menghadiri agenda Latihan Terintegrasi 2025 yang melibatkan TNI dan instansi terkait lainnya di Morowali, Sulawesi Tengah, pada Kamis (20/11/2025).

Baca Juga: Isu ‘Negara dalam Negara’ Mencuat, Bandara IMIP Disebut Beroperasi Tanpa Bea Cukai dan Imigrasi

Dalam tinjauannya, Menhan menyebut adanya kondisi anomali di mana sebuah bandara beroperasi tanpa kehadiran perangkat negara yang memadai, yang dinilai dapat membuat kedaulatan ekonomi Indonesia menjadi rawan.

Sebagaimana dilansir dari situs web resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, bandara yang menjadi objek tinjauan Sjafrie pada 19 November lalu itu terletak sangat strategis.

Lokasinya berdekatan dengan jalur laut internasional, yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III.

Peninjauan ini dilakukan Sjafrie tidak hanya sebagai Menhan, tetapi juga dalam kapasitasnya sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) dan Pengawas Tim Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

Di lokasi yang sama, simulasi pertahanan udara juga sempat digelar oleh Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).

Menhan Sjafrie secara khusus menyoroti adanya “anomali” dalam regulasi yang menciptakan celah kerawanan serius. Ia menekankan urgensi deregulasi dan peningkatan pembangunan kekuatan pertahanan di titik-titik krusial nasional.

Baca Juga: Menhan Pimpin Langsung Penertiban Tambang Nikel Ilegal di Morowali, Didampingi Panglima dan Kapolri

Sjafrie menyampaikan pesan keras kepada seluruh elemen bangsa bahwa negara tidak akan berhenti menindak kegiatan ilegal yang merugikan kekayaan nasional, merujuk pada keberhasilan penanganan kasus pertambangan ilegal di Bangka Belitung sebelumnya.

Ia berjanji akan melaporkan seluruh temuan dan evaluasi lapangan ini langsung kepada Presiden RI, Prabowo Subianto.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id