Roda Organisasi KONI Kota Pontianak Melemah, Musorkot Belum Teragenda, Beberapa Cabor Terkendala Rekomendasi

Sekretariat KONI Kota Pontianak di Jalan Ampera
Sekretariat KONI Kota Pontianak di Jalan Ampera. Foto: HO/Faktakalbar.id

“Semua Cabor punya semangat meningkatkan prestasi, tapi tanpa kalender organisasi yang jelas, kami seperti berlari tanpa garis start,” ungkap Rudi.

Rekomendasi Pengurus Cabor Terhambat

Selain isu Musyawarah Olahraga Kota, masalah pelayanan administrasi juga dikeluhkan. Salah satu kasus yang mencuat adalah tertundanya rekomendasi dari KONI Kota Pontianak untuk Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

Baca Juga: Raker KONI Singkawang: Penjabat Sekda Ajak Atlet Terus Berjuang Harumkan Nama Kota

Akbar Ramadhan, Ketua Pengkot PASI Pontianak terpilih hasil Muskot 2025, menyayangkan lambannya respons KONI.

Padahal, rekomendasi tersebut adalah syarat mutlak untuk penerbitan Surat Keputusan (SK) legalitas dari Pengurus Provinsi PASI Kalbar.

“Kami sudah melaksanakan Muskot sesuai prosedur dan tinggal menunggu SK dari Pengprov PASI. Namun sampai sekarang, rekomendasi dari KONI Kota belum juga diberikan. Ini menghambat legalitas kami sebagai pengurus baru,” keluh Akbar.

Tanpa legalitas formal, program pembinaan atlet atletik menjadi terhambat.

“Ada program latihan, kompetisi, dan persiapan atlet yang harus segera dijalankan. Tapi tanpa legalitas formal, langkah kami terbatas. Kami berharap KONI Kota tidak mengulur-ulur hal seperti ini, karena langsung berdampak pada pembinaan atlet,” tandasnya.

Belajar dari Periode Sebelumnya

Sebagai pembanding, pada periode kepengurusan sebelumnya (2017-2021) di bawah kepemimpinan H. Mei Purwowidodo, persiapan Musorkot telah dilakukan jauh-jauh hari.

Saat itu, panitia pengarah (Steering Committee) dan pelaksana (Organizing Committee) sudah dibentuk sejak Oktober 2021, atau dua bulan sebelum pelaksanaan Musorkot pada Desember 2021.

Baca Juga: Wali Kota Edi Kamtono Beri Restu Dedet Gunawan Maju Calon Ketua Umum KONI Kota Pontianak

Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) pun bekerja profesional sesuai AD/ART.

Mengingat SK kepengurusan saat ini akan berakhir pada 28 Januari 2026, para tokoh olahraga mendesak agar KONI Kota Pontianak segera berbenah dan mempersiapkan tahapan suksesi kepemimpinan demi keberlangsungan pembinaan prestasi olahraga di Kota Khatulistiwa.

(*R)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id