Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Pernahkah Anda merasa beban di pundak tiba-tiba berkurang saat duduk diam memandangi hamparan rumput yang luas? Atau mungkin, mata Anda terasa sejuk seketika saat melihat lapangan hijau setelah berjam-jam menatap layar komputer? Sensasi damai ini bukanlah kebetulan semata.
Secara naluriah, manusia memang memiliki koneksi batin dengan alam atau yang dikenal dengan istilah biophilia.
Di tengah kepenatan rutinitas modern yang serba cepat dan penuh tekanan, meluangkan waktu sejenak untuk menatap ruang terbuka bukan hanya sekadar “cuci mata”, melainkan sebuah terapi alami bagi otak dan tubuh.
Berikut adalah 5 alasan ilmiah dan psikologis mengapa menatap lapangan hijau bisa memberikan ketenangan yang mendalam bagi jiwa Anda:
1. Efek Psikologis Warna Hijau yang Menyembuhkan
Dalam psikologi warna, hijau menempati posisi istimewa sebagai warna yang paling menyejukkan bagi mata manusia karena spektrumnya berada tepat di tengah.
Saat Anda menatap lapangan, otak secara otomatis mengasosiasikan warna hijau dengan alam, kesuburan, dan keamanan.
Sinyal visual ini merangsang sistem saraf parasimpatis tubuh untuk bekerja, yang bertugas menurunkan detak jantung dan meredakan ketegangan otot.
Berbeda dengan warna merah yang memicu kewaspadaan atau biru yang melankolis, hijau memberikan keseimbangan emosi yang stabil.
2. Mengistirahatkan Mata dari ‘Tunnel Vision’ Digital
Kehidupan modern memaksa mata kita untuk terus-menerus fokus pada objek jarak dekat, seperti ponsel dan laptop.
Kondisi ini menciptakan ketegangan otot mata yang luar biasa.
Saat Anda menatap lapangan yang luas, mata dipaksa untuk melihat ke kejauhan (jarak jauh).
Perubahan fokus ini meregangkan otot siliaris mata yang tegang, memberikan sensasi lega instan yang sering tidak kita sadari.
Memandang cakrawala di ujung lapangan memberi kesempatan bagi mata untuk berkedip lebih alami dan melembapkan kembali permukaannya yang kering.
3. Fenomena ‘Soft Fascination‘ bagi Otak
Psikolog lingkungan mengenal istilah Soft Fascination atau pesona lembut.
Saat kita bekerja, otak menggunakan “perhatian terarah” yang sangat menguras energi mental.
Sebaliknya, saat menatap lapangan melihat rumput bergoyang tertiup angin atau pola awan di atasnya otak masuk ke mode istirahat namun tetap sadar.
Pemandangan lapangan cukup menarik untuk dilihat tetapi tidak menuntut konsentrasi tinggi.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















