BNPB Rilis Update Penanganan Bencana: Banjir dan Longsor Masih Mengancam Sejumlah Wilayah

Dampak yang diakibatkan tanah bergerak di Kabupaten Ciamis, Selasa (18/11). Sumber Foto: BPBD Kabupaten Ciamis
Dampak yang diakibatkan tanah bergerak di Kabupaten Ciamis, Selasa (18/11). Sumber Foto: BPBD Kabupaten Ciamis

Update Korban Jiwa Longsor Banjarnegara dan Cilacap

BNPB juga memberikan pembaruan data terkait penanganan bencana longsor yang terjadi sebelumnya. Di Desa Cebeunyi, Kecamatan Majenang, Cilacap, longsor mengakibatkan korban jiwa yang cukup besar.

“Tanah longsor di Desa Cebeunyi mengakibatkan 19 jiwa meninggal dunia dan 4 jiwa masih dalam pencarian. Operasi pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan,” jelas BNPB.

Sedangkan di Kabupaten Banjarnegara, longsor di Desa Pandanarum menyebabkan dua warga meninggal dunia dan 26 warga lainnya masih dinyatakan hilang. Operasi SAR di lokasi ini dilakukan dengan kewaspadaan tinggi mengingat kondisi tebing yang masih labil.

Siaga Darurat di Ciamis dan Karhutla Riau

Di Jawa Barat, pergerakan tanah di Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, memaksa 11 KK atau 35 jiwa mengungsi. Pemkab Ciamis telah menetapkan Status Siaga Darurat hingga April 2026.

Baca Juga: BNPB: Bencana Hidrometeorologi Landa 4 Kabupaten/Kota, Puluhan Rumah Terdampak

Di sisi lain, pengawasan terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau terus dilakukan. Total lahan terbakar sejak awal tahun hingga 18 November 2025 mencapai 2.296,05 hektare.

Menutup laporannya, BNPB mengimbau masyarakat untuk proaktif melakukan mitigasi sederhana guna mengurangi risiko bencana.

“Mitigasi sederhana seperti membersihkan saluran air, menjauhi lereng saat hujan, serta memantau informasi dari BMKG dan BPBD setempat menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko bencana,” imbau BNPB.

(*Red)

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id