Faktakalbar.id, OLAHRAGA – Debut Akira Nishino sebagai pelatih baru Jepang menelan hasil yang mengecewakan.
Dalam pertandingan pertamanya sebagai arsitek tim Samurai Biru, Jepang harus mengakui keunggulan Ghana dengan skor 0-2.
Laga persahabatan ini berlangsung di Stadion Yokohama yang diguyur hujan pada Rabu, sebagai bagian dari Persiapan Piala Dunia Jepang.
Kekalahan ini terjadi hanya 24 jam sebelum Nishino wajib mengumumkan skuad finalnya yang berisi 23 pemain untuk Piala Dunia di Rusia.
Gol kemenangan Ghana dicetak oleh kapten mereka, Thomas Partey, dan pemain debutan, Emmanuel Boateng, melalui eksekusi penalti.
Malam yang buruk ini memaksa Nishino harus mengambil keputusan-keputusan sulit.
Baca Juga: Petaka Kartu Merah Cristiano Ronaldo: Portugal Tumbang 0-2 dan Hadapi Laga Hidup-Mati di Kualifikasi
Eksperimen Formasi Baru Gagal Total
Nishino, yang menggantikan Vahid Halilhodzic pada April, mencoba formasi baru dalam pertandingan ini.
Ia menerapkan formasi dengan tiga bek tengah, dua bek sayap, serta dua pemain depan melebar untuk mendukung penyerang tunggal.
Meskipun bek sayap seperti Yuto Nagatomo dan Genki Haraguchi sempat menebar ancaman di lini serang, lini pertahanan terlihat kebingungan.
Tiga bek sering kali berada terlalu dalam. Haraguchi juga setidaknya tiga kali berada di luar posisi idealnya pada babak pertama.
Kelemahan formasi ini langsung terbukti pada menit kedelapan. Thomas Partey sukses mencetak gol melalui tendangan bebas, menembus lini pertahanan Jepang yang terlihat kacau.
Setelah turun minum, masalah pertahanan kembali muncul. Trio bek Jepang tampil ceroboh dan kiper Eiji Kawashima melakukan pelanggaran.
Pelanggaran itu berbuah penalti yang sukses dikonversi Boateng menjadi gol kedua Ghana.
Nishino mengakui bahwa formasinya tidak bekerja dengan baik saat menghadapi serangan balik cepat Ghana.
“Saya terkejut dengan kondisi para pemain Ghana, yang mampu berubah dari bertahan menjadi menyerang dengan cepat. Karena reaksi Ghana sebagus itu, saya tidak mampu menggunakan tiga (bek) di belakang sebagaimana yang saya pikirkan,” kata Nishino.
Ia menambahkan, eksperimen formasi ini sengaja dilakukan untuk melihat respons tim dalam tekanan.
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id










