“Nggak banyak. Dia cuma 600 ribu per tahun kira-kira gitu. Jadi cuma 30% dari total produksi bijih PTFI,” kata Tri.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berpendapat bahwa struktur tambang bawah tanah Freeport sangat luas. Oleh karena itu, setiap keputusan harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Namun, ia menyebut terdapat area yang tidak terkait dengan insiden longsor dan saat ini sedang dievaluasi untuk diberikan izin.
“Jadi ada dua bagian dan sekarang tim kita masih di sana. Makanya saya belum berani untuk ngomong secara menyeluruh karena timnya kita belum kasih laporan,” kata Bahlil ditemui di Kementerian ESDM, Senin (10/11/2025).
Di sisi lain, Bahlil menyadari pentingnya izin operasi tambang Freeport ini.
Baca Juga: Longsor di Tambang Freeport, Proses Evakuasi Tujuh Karyawan Masih Berlangsung Alot
Ia khawatir apabila area tersebut tidak segera beroperasi, maka hal itu akan berdampak pada penerimaan negara, keberlangsungan pekerjaan bagi para karyawan, pendapatan daerah, serta kontinuitas pasokan untuk smelter Freeport di Gresik.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id










