Sering Menjilat Bibir? Ini 5 Bahaya di Balik Lipstik yang Tak Sengaja Tertelan

"Sering menjilat bibir atau makan sambil pakai lipstik? Waspada 5 bahaya kesehatan jangka panjang dari bahan kimia lipstik yang tak sengaja tertelan."
Sering menjilat bibir atau makan sambil pakai lipstik? Waspada 5 bahaya kesehatan jangka panjang dari bahan kimia lipstik yang tak sengaja tertelan. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Lipstik adalah salah satu produk rias wajah paling populer dan menjadi andalan banyak wanita untuk tampil percaya diri.

Namun, sadarkah Anda bahwa produk yang menempel di bibir ini sangat mudah “terkonsumsi” secara tidak sengaja?

Aktivitas sederhana seperti makan, minum, atau bahkan kebiasaan menjilat bibir membuat kita menelan sedikit lipstik.

Sebuah studi bahkan memperkirakan bahwa rata-rata wanita bisa “memakan” hingga beberapa pon lipstik sepanjang hidupnya.

Baca Juga: Rahasia Tampil Cantik dan Wangi Seharian: 5 Tips Sederhana yang Wajib Dicoba

Meskipun menelan dalam jumlah kecil sesekali tidak akan langsung meracuni Anda, paparan jangka panjang terhadap bahan-bahan kimia di dalamnya dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Berikut adalah 5 bahaya dari lipstik yang tak sengaja tertelan secara terus-menerus.

1. Paparan Logam Berat (Timbal, Kadmium)

Bahaya terbesar yang paling sering dibahas adalah adanya jejak logam berat dalam lipstik.

Bahan seperti Timbal (Lead), Kadmium, dan Kromium seringkali tidak dicantumkan dalam bahan-bahan karena bukan bahan baku utama, melainkan kontaminan dari pigmen warna.

Timbal adalah racun saraf (neurotoksin) yang berbahaya.

Jika terakumulasi dalam tubuh dalam jangka panjang, timbal dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf, gangguan kesuburan, dan masalah perilaku.

Karena tertelan, logam berat ini bisa masuk ke aliran darah dan mengendap di dalam tubuh.

2. Potensi Gangguan Hormon (Paraben)

Untuk membuatnya awet dan tidak mudah berjamur, lipstik seringkali mengandung bahan pengawet seperti Paraben (contoh: methylparaben, propylparaben).

Masalahnya, paraben dikenal sebagai endocrine disruptor atau pengganggu endokrin.

Saat tertelan dan masuk ke tubuh, bahan ini dapat meniru hormon estrogen, sehingga berpotensi mengacaukan keseimbangan hormon alami Anda.

Dalam jangka panjang, ini dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah reproduksi dan jenis kanker tertentu yang sensitif terhadap hormon.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id