Pembangunan gerai UMKM ini juga merupakan respons cepat pemerintah terhadap aspirasi warga Sungai Ambawang yang disampaikan melalui platform aduan daring halobupwabup.com.
Sujiwo menjelaskan, dari lebih 60 pelaku usaha yang mendaftar, saat ini baru 18 yang dapat difasilitasi. Ia memastikan jumlah ini akan bertambah seiring waktu.
“Gerai ini bukan sekadar tempat berjualan, tapi juga sarana pemberdayaan masyarakat dan penguatan identitas budaya lokal. Kami berharap Tugu Alianyang bisa menjadi contoh pengelolaan ruang publik yang produktif,” katanya.
Pemerintah daerah juga berencana mempercantik kawasan Tugu Alianyang melalui penataan penerangan, pemasangan lampu hias, penghijauan, dan penertiban bangunan liar agar area tetap rapi dan nyaman.
Baca Juga: Tugu Alianyang Sungai Ambawang Diresmikan Jadi Ruang Publik Baru di Kubu Raya
Sujiwo menekankan pentingnya kolaborasi warga dan pemerintah untuk menjaga kebersihan dan keamanan kawasan. Terlebih, lokasinya berada di jalur nasional dan berpotensi menjadi destinasi wisata budaya serta ekonomi.
“Tugu Alianyang harus kita jaga bersama agar tetap menjadi kebanggaan tidak hanya warga Sungai Ambawang, tapi seluruh masyarakat Kalimantan Barat,” tegasnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id















