“Lagi-Lagi Reza Rahadian”: Debut Sutradara ‘Pangku’ Tetapkan Standar Baru Sinema

"Review film 'Pangku', debut Reza Rahadian sebagai sutradara. Sebuah karya sinematik yang mengangkat kisah ibu tunggal di Pantura dengan visual kuat dan standar artistik tinggi."
Review film 'Pangku', debut Reza Rahadian sebagai sutradara. Sebuah karya sinematik yang mengangkat kisah ibu tunggal di Pantura dengan visual kuat dan standar artistik tinggi. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, LIFESTYLE – Frasa “Lagi-lagi Reza Rahadian” sepertinya akan tetap relevan untuk dekade mendatang.

Aktor yang kita kenal sebagai prodigy ini sekarang resmi membuktikan diri sebagai sutradara dan penulis naskah brilian lewat karya debutnya yang intim, ‘Pangku’ (On Your Lap).

Hanya dalam durasi kurang dari dua jam, Reza membuktikan bahwa standar aktingnya yang tinggi juga ia terapkan di belakang layar.

Film ini bukan sekadar tontonan, tapi terasa sangat personal.

Baca Juga: Belajar Bisnis dari Film: 5 Rekomendasi Terbaik untuk Calon Pengusaha

Terinspirasi dari pengalaman pribadi Reza menemukan tradisi ‘kopi pangku’ di Pantura Jawa dan sosoknya yang dibesarkan oleh ibu tunggal ‘Pangku’ adalah sebuah surat cinta yang jauh lebih dalam dari sekadar drama keluarga biasa.

Sajian ‘Berat’ yang Terasa Ringan dan Jujur

Anda mungkin berpikir film yang mengangkat isu perjuangan perempuan, masalah gender, ekonomi, dan kultur masyarakat pesisir akan terasa berat dan “festival banget”.

Di sinilah letak keajaiban ‘Pangku’.

Bersama penulis Felix K Nesi, Reza meramu riset mendalam menjadi sebuah cerita yang mengalir begitu saja. Durasi 1 jam 40 menit sama sekali tidak terasa membosankan.

Film ini berhasil memotret fenomena sosial yang kompleks dengan cara yang jujur dan dekat.

Kekuatan terbesarnya? ‘Pangku’ adalah film yang ‘berbicara’ lewat visual, bukan dialog yang padat.

Reza lebih banyak mengandalkan komunikasi nonverbal, menuntut penonton untuk ‘merasakan’ emosi lewat ekspresi, gestur, dan tatapan.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id