Namun, keputusan akhir tetap dihormati, terutama setelah tidak ditemukannya indikasi kekerasan pada olah TKP awal.
“Kami sudah menyampaikan bahwa otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian. Namun karena keluarga menolak dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, maka kami menghormati keputusan tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat pagi, warga RT 03 RW 01, Kelurahan Sungai Pinyuh, dikejutkan oleh penemuan kerangka manusia. Kerangka itu ditemukan di samping sumur belakang rumah korban, tempat Ajung biasa mengambil air.
Baca Juga: Geger, Seorang Wanita Ditemukan Tergeletak Lemas di Depan Pos PM Sungai Pinyuh
Penemuan itu pertama kali diketahui oleh kakak korban yang sedang menebas rumput di halaman belakang. Ajung sendiri telah dilaporkan hilang oleh keluarganya sekitar 50 hari lalu.
IPDA Sumartian menambahkan, meski keputusan keluarga Ajung tolak otopsi, pihaknya tetap akan melengkapi administrasi laporan dan dokumentasi sesuai prosedur yang berlaku.
“Kami tetap melakukan pendataan dan laporan resmi sebagai bagian dari penanganan peristiwa ini,” tutupnya.
(*Red)
Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id
















