Razia Brutal di Brasil Tewaskan 132 Orang, Tudingan Motif Politik Pemilu Menguat

"Razia brutal geng narkoba Red Command di Brasil tewaskan 132 orang. Diizinkan Presiden Lula, operasi ini dituding bermotif politik jelang pemilu."
Razia brutal geng narkoba Red Command di Brasil tewaskan 132 orang. Diizinkan Presiden Lula, operasi ini dituding bermotif politik jelang pemilu. (Dok. Ist)

Faktakalbar.id, INTERNASIONAL – Operasi kepolisian besar-besaran yang menargetkan geng narkoba Red Command (Commando Vermelho) di Rio de Janeiro, Brasil, berakhir brutal dan menuai kecaman internasional.

Razia ini dilaporkan telah menewaskan 132 orang, termasuk empat aparat keamanan.

Ratusan jenazah tersangka anggota geng terlihat berjejer di jalanan permukiman kumuh yang menjadi markas kelompok tersebut.

Operasi ini diluncurkan oleh Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, yang merupakan sekutu dekat mantan presiden Jair Bolsonaro.

Baca Juga: Serangan Udara di Papua: TPNPB Klaim Militer Indonesia Gunakan Pesawat Tempur ‘Pembunuh’ Super Tucano

Castro berdalih “tidak punya pilihan” selain memberangus geng narkoba yang disebutnya sebagai “teroris narkoba”.

Presiden Brasil, Lula da Silva, memberikan izin untuk operasi tersebut pada Kamis, (30/10/2025).

Namun, Lula dilaporkan “ngeri” dan “terkejut” dengan jumlah korban tewas yang sangat tinggi, dan segera mengirim Menteri Keadilan untuk meninjau situasi.

Di tengah protes warga dan aktivis HAM, motif politik di balik operasi ini menjadi sorotan tajam.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id