Pantura Lumpuh Akibat Banjir Semarang, Pesawat Modifikasi Cuaca Dikerahkan Halau Awan Hujan

Tim BNPB mempersiapkan bahan semai (NaCl) di pesawat Cessna Caravan PK-SNM di Bandara Ahmad Yani, Semarang, untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna menangani banjir di Semarang dan Grobogan, Sabtu (25/10).
Tim BNPB mempersiapkan bahan semai (NaCl) di pesawat Cessna Caravan PK-SNM di Bandara Ahmad Yani, Semarang, untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna menangani banjir di Semarang dan Grobogan, Sabtu (25/10). Foto: HO/Faktakalbar.id

Faktakalbar.id, NASIONAL – Banjir parah yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, telah melumpuhkan sebagian aktivitas kota dan jalur vital.

Sejak tiga hari lalu, perekonomian di sepanjang jalur Pantura (Genuk–Kaligawe–Terboyo) seolah mati suri.

Genangan setinggi 70 sentimeter membuat lalu lintas tersendat, kendaraan besar hampir tak berdaya, dan banyak toko terpaksa tutup.

Baca Juga: Banjir Semarang dan Grobogan Meluas, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Di kawasan permukiman seperti Jalan Erowati Baru I, Semarang Utara, genangan air mencapai 20–30 sentimeter pada Sabtu (25/10/2025).

Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Sabtu malam (20.48 WIB) mencatat, banjir di Kota Semarang telah berdampak pada 38.180 jiwa di 14 kelurahan.

Sejumlah fasilitas vital ikut terdampak, termasuk Rumah Sakit Islam Sultan Agung, di mana BPBD harus membantu proses pemindahan sementara pasien ke lokasi yang lebih aman.

Tim BPBD Kota Semarang juga mendirikan dapur umum untuk menyalurkan makanan kepada warga terdampak, petugas lapangan, hingga para pengemudi truk yang terjebak banjir di Pantura.

Di tengah upaya tim satgas darat yang berpacu dengan pompa air, secercah harapan datang dari langit.

Baca Juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa Barat

Sesuai perintah Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, misi Operasi Modifikasi Cuaca Jawa Tengah (OMC) resmi dimulai pada Sabtu (25/10/2025).

Langkah ini diambil untuk mendukung penanganan darurat di darat. Operasi ini melibatkan tim gabungan dari BNPB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI, serta BPBD Provinsi Jawa Tengah.

Ikut berita menarik lainnya di Google News Faktakalbar.id